Kamis, 30 Januari 2014

#1Hari1Ayat : Al-Qur’an Bicara Tentang Bencana



“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (kejalan yang benar).

QS. Ar-Rum : 41

 


Katakanlah (Muhammad), “Bepergianlah dibumi lalu lihatlah bagaimana kesudahan orang-orang dahulu. Kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah).”

QS. Ar-Rum : 42




Ketika banjir datang, kita menyalahkan hujan yang turun tiada henti. Ketika kemarau melanda kita menyalahkan hujan yang tak juga turun. Setiap bencana yang datang kita selalu tanpa sadar menyalahkan Allah atas apa yang terjadi, padahal jika kita menyadari kitalah sebenarnya yang telah membuat bencana itu datang.

Salah siapakah ketika banjir datang menenggelamkan dan menghancurkan semua yang kita miliki? Salah siapakah ketika kemarau datang dan membuat semua yang sedang kita usahakan menjadi sia-sia?

Betapa tidak nyamannya mendengar ibukota negara sedang dilanda banjir dan menenggelamkan jalan-jalan yang seharusnya memberikan kenyamanan bagi penggunanya, betapa tidak mengenakkan mendengar rumah-rumah yang sudah tidak bisa dihuni hanya karena banjir membuat akses menuju kerumah mereka sudah tak bisa lagi dilalui karena banjir yang hampir setinggi mereka.

Belum lagi selesai penanganan banjir yang melanda hampir diseluruh wilayah, kita dikejutkan oleh berita Gunung Sinabung yang mulai memberikan tanda-tanda alamnya. Lalu kemudian kita juga menyalahkan Allah atas semua yang terjadi? 

Siapa yang membuat banjir akhirnya menggenangi rumah, tanah dan jalanan kita? tanyakan pada diri kita yang tidak pernah menyayangi alam, tanyakan pada diri kita yang selalu mengotori alam dan tanyakan pada diri kita yang berambisi menghancurkan alam. Seperti yang Allah jelaskan dalam Al-Qur’an Surat Al-A’raf ayat 56-58.

 
 “Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan) dengan baik. Berdo’alah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan. 
QS. Al-A’raf : 56

 
Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa kabar gembira, mendahului kedatangan rahmat-Nya (hujan), sehingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerh yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu. Kemudian Kami tumbuhkan dengan hujan itu berbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran.
QS. Al-A’raf : 57

 
Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya subur dengan izin Tuhan; dan tanah yang buruk, tanaman-tanamannya yang tumbuh merana. Demikianlah kami menjelaskan berulang-ulang tanda-tanda (kebesaran Kami) bagi orang-orang yang bersyukur.” QS. Al-A’raf : 58

 Lalu masihkah kita menyalahkan hujan atas apa yang terjadi jika dengan tangan kita sendiri kita babat hutan tanpa peduli dengan akibat yang ditimbulkan? masihkah kita menyalahkan hujan sementara dengan enaknya kita membuat sungai-sungai menjadi kotor oleh sampah-sampah yang kita buang dengan sengaja? dan masihkah kita menyalahkan Allah atas bencana yang terjadi sementara kita tidak pernah bersyukur dengan apa yang sudah Dia berikan untuk kita?

Semoga kita lebih menyadari setelahnya, Bahwa Allah menurunkan azab kepada orang-orang yang zalim dan tidak pernah bersyukur. Nauzubillah…




Word : 458


2 komentar:

  1. Sbg seorg Muslim, kita dilarang utk menyalahkan masa. Nmn sisi manusiawi kita sering lupa...

    #Astaghfirullah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga kita tergolong orang-orang yang selalu bersyukur dan terus mengingat Allah....:)

      Hapus