Alhamdulilah,
dengan mengikuti tantangan #1hari1Ayat, membuat saya semakin bersemangat membuka
Alqur’an plus terjemahannya. Dan sangat menakjubkan dengan apa yang telah saya dapatkan hari
demi hari, selama ini saya selalu berusaha mengkhatamkan Al-Qur’an minimal 2
kali setahun, namun bodohnya saya, tidak pernah dibarengi dengan membaca terjemahannya
secara penuh. Ampuni saya ya Allah…..
Jauh
sebelum ilmu pengetahuan menemukannya, ternyata Allah telah dahulu
mengabarkannya pada umat manusia melalu firman_Nya. Kali ini tentang bagaimana
proses hujan itu terjadi dimana kesemuanya secara terperinci Allah jabarkan
dalam Al-Qur’an dalam QS. A-Rum : 48 dan QS. An-Nur : 43.
Allah,
Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah
membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan
menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat hujan keluar dari
celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hamba-Nya
yang dikehendakiNya, tiba-tiba mereka menjadi gembira.
QS.
Ar-Rum : 48
Tidaklah
kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara
(bagian-bagian)nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka
kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah- celahnya dan Allah (juga)
menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari
(gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung- gunung, maka ditimpakan-Nya
(butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan
dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu
hampir-hampir menghilangkan penglihatan.
QS: An-Nur : 43
Ada tiga tahapan yang disebutkan
dalam Al-Qur’an yaitu :
Pertama : “ Allah, Menggerakkan
angin dan menjadikannya awan
Partikel-partikel air (aerosol)
yang kaya akan garam yang berasal dari gelembung-gelembung udara yang terbentuk
dari penguapan air laut naik keudara dibawa oleh angin kemudian bergeser ke
atas menuju atmosfer yang ada di langit. Dan disinilah Partikel ini kemudian terbentuk
menjadi awan-awan kecil dari proses penguapan air tersebut.
Kedua : “Setelah angin
menggerakkan awan kemudian Allah membentangkannya di langit menjadi
bergumpal-gumpal dan saling bertindihan…..”
Kemudian awan-awan kecil tersebut
menyatu membentuk awan yang lebih besar dan saling tumpang tindih hingga seperti
mengapung di udara dan menyebar di angkasa, hingga membuat langit tertutup oleh awan tersebut.
Ketiga : “Lalu kemudian hujanpun
keluar dari celah-celah dan menurunkannya menjadi hujan.”
Dan ketika awan-awan kecil yang telah menyatu menjadi awan yang lebih besar, gerakan udara didalamnyapun kian meningkat dan lebih kuat kebagian tengah dibanding bagian tepinya sehingga menyebabkan gumpalan awan tersebut saling tindih. Dengan membesarnya awan secara vertical menyebabkannya mencapai wilayah atmosfir yang bersuhu lebih dingin dan membentuk butiran air dan es yang semakin besar. Ketika butiran air dan es ini telah menjadi lebih berat hingga tak mampu lagi ditopang oleh hembusan angin maka mereka mulai terlepas dari awan dan jatuh kebawah sebagai air hujan dan jika suhunya lebih dingin akan terbentuk menjadi hujan es atau hujan salju.
Dan ketika awan-awan kecil yang telah menyatu menjadi awan yang lebih besar, gerakan udara didalamnyapun kian meningkat dan lebih kuat kebagian tengah dibanding bagian tepinya sehingga menyebabkan gumpalan awan tersebut saling tindih. Dengan membesarnya awan secara vertical menyebabkannya mencapai wilayah atmosfir yang bersuhu lebih dingin dan membentuk butiran air dan es yang semakin besar. Ketika butiran air dan es ini telah menjadi lebih berat hingga tak mampu lagi ditopang oleh hembusan angin maka mereka mulai terlepas dari awan dan jatuh kebawah sebagai air hujan dan jika suhunya lebih dingin akan terbentuk menjadi hujan es atau hujan salju.
Dan Pelajaran Science yang pernah kita pelajaripun takkan mampu membantah
semua ini bukan? Kekuasaan Allah memang nyata.
Word : 441
"...maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hamba-Nya yang dikehendakiNya, tiba-tiba mereka menjadi gembira" nyata :)
BalasHapushihiii.....iya, hujan itu membawa kegembiraan kan...:)
Hapusiya lah... hujan itu Rahmat
Hapus