Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha
Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada
beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara
dengan Dia"
QS. Al-Ikhlas : 1-4
Surat
Al-Ikhlas diturunkan untuk menjawab pertanyaan orang-orang musyrik Arab,
Nasrani dan Yahudi tentang Allah kepada Rasulullah serta membantah pemahaman
Manaisme (Al-Manawiyah) yang mempercayai tuhan cahaya dan kegelapan, juga terhadap
Nasrani yang berpaham trinitas, terhadap agama Shabiah yang menyembah bintang-bintang
dan galaksi serta terhadap orang-orang musyrik Arab yang mengira dapat
mengandalkan selain_nya.
Surat
ini merupakan Surat Makiyyah yang diturunkan setelah Surat An-Naas yang terdiri
dari 4 ayat. Dinamakan Al-Ikhlas karena
didalamnya terdapat pengajaran tentang tauhid, ada juga yang mengatakan bahwa
surat ini dinamakan Al-Ikhlas karena didalam surat ini murni membicarakan tentang
keesaan Allah.
Didalam
surat ini Allah khusus membicarakan tentang diri-Nya saja dan tidak
membicarakan tentang hukum atau lainnya. Murni tentang Keesaan_Nya dan hanya
dialah tempat kita bergantung dan meminta segala sesuatu yang kita butuhkan, tiada
sekutu bagi_Nya. Dia yang tidak beranak dan tidak diperanakkan serta tiada yang
dapat menyerupai_Nya dan tiada tandingan bagi_Nya. Jadi jangan pernah meminta
kepada selain Dia atau menyekutukan Dia dengan makhluk ciptaan_Nya.
Nauzubillah.
Jadi
pokok dari surat ini adalah agar kita mengetahui dan meyakini bahwa Allah itu
Esa dimana inilah pangkal dari akidah dan puncak dari kepercayaan. Pengakuan atas
kesatuan, keesaan dan ketunggalan_Nya inilah yang disebut dengan tauhid. Dia
adalah satu yang menciptakan langit dan bumi, yang menciptakan alam dan seluruh
yang hidup didalamnya. Dia sang Maha Sempurna.
Word : 245
Tidak ada komentar:
Posting Komentar