Makna "Negara Tempe" Dulu dan Sekarang

Tulisan Pakdhe yang berjudul Indonesia Bukan Bangsa Tempe mengingatkan saya pada tontonan tanggal 30 Juni 2013 tentang Kontes Kebugaran yang ditayangkan sebuah stasiun televise swasta. Kala itu salah satu juri menanyakan kepada salah satu finalis yaitu “Bung Karno pernah berkata Janganlah menjadi negara tempe, Setujukah Anda?. Jawabannya “tidak setuju, karena Bung Karno berkata seperti itu karena melihat cara pembuatan tempe yang di injak-injak, namun jika Bung Karno melihat tempe saat ini yang sangat banyak manfaatnya dia tidak akan berkata seperti itu”.

Pernyataan yang menarik menurut saya, disaat kita tidak ingin disebut sebagai negara tempe, ia malah mematahkan argument tersebut. Saya setuju dengan artikel Pakdhe bahwa kita tidak boleh menjadi bangsa tempe, maksudnya disini tentu saja kita jangan menjadi negara yang mau diinjak-injak oleh bangsa lain, namun saya juga setuju dengan pendapat salah satu finalis tersebut. Seharusnya kita bangga disebut sebagai negara tempe, maksudnya tentu saja sebagai satu-satunya negara tempat asal muasal tempe dibuat hingga terkenal sampai manca negara.

Tempe dan Tahu adalah makanan khas Indonesia yang juga sangat digemari oleh penduduk negara lain namun jangan sampai keduanya lama-lama di klaim (lagi) sebagai makanan dari negara mereka hanya karena kita malu menyebut negara kita sebagai negara tempe.

Jadi, disini saya ingin menulis dari 2 sudut yang berbeda tentang makna Negara Tempe yang dimaksud. Tulisan Pakdhe yang sangat menarik ini mampu menambah jiwa patriotisme saya akan cinta tanah air. Seandainya ada pihak-pihak yang ingin mengusik ketenangan negara kita tentu saja kita juga harus turut serta membela hingga titik darah penghabisan.

Jika ada yang mengatakan bahwa negara kita adalah negara bermental tempe, katakan tidak!! namun jika ada yang mengatakan bahwa Indonesia adalah Negara Tempe. Saya akan dengan bangga bercerita tentang bagaimana sebenarnya tempe yang menjadi makanan kesukaan bangsa ini digemari oleh berbagai kalangan.

Word : 293

 Tulisan ini diikutsertakan dalam Giveaway 2 Hari Pakdhe Cholik