Rabu, 06 November 2013

Ketika Hujan Seakan Menghapusku



Dan ketika pada akhirnya harus kehilangan orang yang sama untuk kedua kalinya dengan cara yang sama pula, aku hanya bisa diam dan menatap lekat pada hujan yang yang terus mengalir tiada henti. Sama seperti dulu, aku tak diberi kesempatan untuk bertanya dan ditanya. Aku selalu divonis tanpa penjelasan dan kemudian menghilang tanpa jejak setelahnya.

Ya……, mungkin pada akhirnya aku tetap akan kehilangan, ini hanya soal waktu yang tak mampu aku reka. Siapa aku yang dengan sombongnya berani mencoba mengapai bintang? Siapa aku yang dengan angkuhya berfikir seolah-olah aku juga dicinta? siapa aku yang tak punya malu mengharapkan sesuatu yang sudah tak sepantasnya aku gapai?

Aku hanyalah manusia bodoh yang punya mimpi teramat tinggi. Aku hanyalah perempuan bodoh yang menghamba pada fatamorgana. Namun apakah aku salah jika punya cinta yang begitu besar? Salahkah jika aku masih menyimpan mimpi bersama meskipun dengan cara dan jalan berbeda? 


Jangan ditanya tentang cinta yang aku punya. Ia sudah mengalir dan mendarah daging dalam tubuhku. Andai aku harus membunuh cinta ini, mungkin aku akan turut mati bersamanya. Jika aku harus mengubur cinta ini, maka aku akan turut terkubur bersamanya. ini bukanlah mauku, namun semua terjadi begitu saja tanpa kusadari, tanpa mampu aku cegah. 

Satu hal yang pasti, aku tak pernah sesali hari, bulan dan tahun yang sudah kulalui bersama meski dengan cara yang berbeda. Aku menikmati setiap detik, menit dan jam yang kulalui bersama meski dengan cara yang berbeda pula. Aku berterima kasih pada_Nya yang telah memberikanku kesempatan kedua untuk menikmati cinta dengan cara, waktu dan tempat berbeda. Entah masih akan adakah kesempatan itu lagi?

Aku tidak ingin dibenci dan membenci, beribu maaf untuk salah yang tak tersirat. Seandainya tau, betapa aku selalu menunggu panggilan demi panggilan yang masuk, ketika hari-hariku kosong tanpa panggilan-panggilan itu. Semoga kesalahpahaman ini segera berakhir dan panggilan-panggilan itu akan terus menemani hari-hariku kembali. Waiting….

4 komentar:

  1. Hujan memang selalu membawa sendu ya Mbak...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku suka hujan, mbak....meski kadang hujan juga sering membuat aku sedih...heheee....

      Hapus
  2. dalem banget ini mbak >.<
    dan hujan, aku juga suka sama hujan..

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehheee....., kalo buatnya dari hati emang jadi dalem ya, Ran....:)

      Hujan memang selalu memunculkan inspirasi.....,, kalo bicara tentang hujan...lancar banget...hehee

      Hapus