DUCK FACE

Ada yang suka photo sambil monyong-monyongin mulut gak? atau pernah liat dimana gitu? aku pernah…..hehhee…. 

Photo jadul nich, Jelek banget ya...hehee...

Biasanya yang suka photo kayak gitu kebanyakan remaja ABG atau anak muda yang hobby eksis dimana-mana. Liat dech di facebook, twitter, BBM atau media chat lain sering banget kan kita liat mereka share photo yang sedang monyongin mulut dengan angle dari berbagai sudut dan baru-baru inilah aku tahu kalo ternyata photo dengan pose seperti itu dinamakan DUCK FACE.

Karena penasaran sama istilah duck face ini, akhirnya aku coba nanya ke mbah google dan yang aku temui ternyata istilah ini bahkan udah fenomenal banget loh……#lah kemana aje aku selama ini? *tutup muka*. tapi beneran, coba aja google dengan kata kunci Duck Face, kita bakal melihat wajah-wajah dengan berbagai macam model duck face andalan mereka.

Duck face sendiri artinya muka bebek. Maksud muka bebek di sini itu adalah gaya foto yang menekan atau memonyongkan bibir kita yang indah menjadi mirip seperti bibirnya si bebek.  Manyun, sedikit nyipitan mata trus jepret dech….., Alasannya sich macem-macem ada yang ingin terlihat seksi, terlihat lucu dan unyu-unyu atau hanya sekadar iseng aja, selain itu juga bisa jadi salah satu cara buat memanipulasi angle dan memunculkan sisi tirus pada wajah yang aslinya berukuran melebar atau gemuk.

tapi tahukah kalian kalo berpose seperti itu ternyata termasuk dalam ganguan psikologis lho? Gejala psikologis yang dimaksud adalah kurangnya rasa percaya diri seseorang sama wajah dan tubuh yang mereka punya serta ketakutan yang tinggi jika dia kelihatan gak menarik dimata orang lain dan pose duck face lah jawaban dari ketakutan itu.

Selain itu yang bersangkutan seperti ingin terlihat atraktif, walau (katanya) sebenarnya gak ada sisi atraktif yang muncul dari foto dengan pose seperti itu, yang ada malah mereka akan terlihat sangat menggelikan meski menurut mereka terlihat lebih imut dan cantik.

So, gimanapun pose yang kita gunakan saat berphoto, menurutku sah-sah aja sich selama yang dilakukan masih dalam batas yang wajar dan mampu memberikan kepuasan buat diri sendiri. Semua adalah pilihan bukan???