Senin, 30 Desember 2013

Bekerja itu Menyenangkan, Bukan?



Malam ke - 5 begadang karena kerjaan, Alhamdulillah ya....hehe...

Sebenarnya dari tanggal 20 Desember kemaren, saya sudah libur sama kegiatan-kegiatan disekolah dan berharap punya waktu untuk istirahat panjang setelah sekian bulan berkutat dengan seabrek kesibukan mengajar disekolah. Dengan jadwal liburan yang panjang mulai dari 20 Desember 2013 sampai dengen 6 Januari 2014, tentu saja hal-hal menyenangkan sudah terbayang dipelupuk mata, namun kadang apa yang kita rencanakan jarang yang sesuai dengan harapan ya...:)

Tadinya ketika liburan menjelang, saya berencana untuk memfokuskan diri ke dunia blog dengan terus mengasah kemampuan menulis saya dan mengikuti even-even/Giveaway atau lomba-lomba yang sedang saya gandrungi (baca : hadiahnya...:D) . Tapi kenyataannya saya malah gak nulis apa-apa selama libur ini, bahkan even 30daysblogchallange yang sedang saya ikuti pun tak terjadwal dengan baik dan terkesan saya tinggalkan, tapi rencana untuk menuntaskan challenge itu tentu saja ada, Insya Allah dibulan Januari nanti sudah bisa menyelesaikan semua postingan di challenge tersebut. 

Selain itu, bayangan libur versi saya adalah jalan-jalan ketempat yang saya impikan selama ini atau dapat menikmati tidur yang berkualitas dengan waktu 8 jam perhari mengingat insomnia yang sedang mendera saya belakangan ini ataupun istirahat dengan menggunakan waktu seefesien mungkin sambil melakukan kegiatan yang bermanfaat lainnya. Namun apalah daya, saya tak bisa berlibur ketempat yang ingin saya tuju selama ini karena sebuah kesalahpahaman yang tak dimengerti, mungkin saya akan menjadwalkan ditahun depan saja sebagai resolusi 2014. 

Minggu, 22 Desember 2013

Ibu, Cinta Tanpa Akhir



 

Ibu, banyak hal yang ingin aku sampaikan padamu, tentang cinta yang aku punya, tentang kasih yang kau curahkan, tentang resah yang aku rasakan dan tentang jiwa yang ingin aku persembahkan. Tentang semua yang tak mampu aku sampaikan satu persatu lewat bibirku yang kelu, betapa engkau telah merasuk dalam sanubariku.

Ibu, mungkin aku memang belum bisa menjadi seperti inginmu, seperti harapanmu. Namun sepanjang kebersamaan kita banyak hal yang bisa aku pelajari dari semua pengabdianmu sebagai ibu yang membesarkan kami “anak-anakmu” tanpa pamrih. Mengabdikan hidupmu menjadi ibu rumah tangga yang tak pernah mengeluh dengan semua keterbatasan yang kita miliki dan akupun ingin kelak menjalani hidup seperti apa yang kau jalani sekarang. 

Sabtu, 21 Desember 2013

#Day -11 : Makanan yang Simple dan fleksibel



Untuk masalah makan keluarga saya termasuk yang tidak terlalu rewel, apapun yang dimasak oleh ibu selalu dengan lahap kami makan, tidak ada menu khusus yang disediakan ibu setiap hari, selalu dengan masakan yang berbeda dan lebih bervariasi sich menurut saya menunya pun jarang kami request, suka-suka ibu saja ingin masak apa kita tinggal menikmati saja.

Biasanya untuk sarapan pagi ibu selalu membeli Nasi Gemuk atau lontong diwarung, dan saya lebih memilih lontong karena tidak ingin terlalu banyak makan dipagi hari. Jika tidak ingin makan nasi atau lontong biasanya saya lebih suka masak mie rebus saja. Simple…

Antara jam 10.00 – 12.00 waktunya mengganjal perut dengan cemilan-cemilan dari berbagai macam makanan kecil yang dijual disekitar tempat saya bekerja, ada pisang keju, Kentang goreng, tempe goreng, tahu goreng dan kue-kue lokal khas kota kami seharga Rp. 1000,-/buah. Yang mengasyikkan itu jika ada salah satu dari rekan kerja pergi Dinas Luar, otomatis pulangnya selalu membawa oleh-oleh cemilan khas daerah yang dikunjungi dan itu semakin menambah pundi-pundi lemak dibadan saya…:)

Jumat, 20 Desember 2013

#Day-10 : 8 Kota Impian yang Ingin Aku Kunjungi



Untuk tantangan di hari ke 10 ini, aku ingin berbagi tentang kota impian yang sangat ingin aku datangi suatu hari nanti bahkan jika diberi kesempatan ada beberapa tempat yang ingin aku jadikan kampung halaman ketigaku selain Kota Kerinci dan Kuala Tungkal ini.

#Bogor
Memimpikan menetap dikota ini sungguh sangat menyenangkan, ini pernah menjadi pembicaraan, wacana dan impian, membayangkan saja sudah membuatku sangat bahagia. Harapan itu tentu saja masih ada, namun jika tidak pun aku berharap suatu hari nanti bisa mengunjungi dan berkeliling ke tempat yang selalu diceritakan dengan indah oleh hujan, tentang daerah Puncak yang hampir mirip Kebun teh Kayu Aro di Kerinci, Kebun Raya dan Istana Bogor dan tempat-tempat indah lainnya.

#Medan
Aku selalu tertarik dengan cerita tentang Danau Toba dan Pulau Samosirnya. Pasti menyenangkan melihat Danau terbesar di Indonesia ini yang mengingatkanku akan Danau Kerinci yang ada di Propinsi Jambi, pastinya lebih besar dan indah. Dulu, hampir saja aku akan menetap di kota ini, terbiasa mendengar cerita-cerita indah tentang kota ini dengan semua keunikannya, namun takdir berkata lain aku harus melepaskan impian tentang kota ini dengan hati yang berkeping-keping. Tapi harapan untuk mengunjungi nya masih tetap terpatri dalam hatiku.

Rabu, 18 Desember 2013

#Day-9 : Al-Qur’an, Penyejuk di Kala Sedih dan Bahagia



Untuk memotivasi diri sendiri, saya selalu mencari kata-kata yang bisa menjadi penyejuk dan penyemangat agar hidup menjadi lebih hidup kembali. Tentu saja Al Qur’an adalah tempat yang paling tepat, buku yang paling lengkap, kata-kata yang paling indah dan petunjuk yang paling terarah. Dan Allah lah tempat utama yang harus dituju ketika  hidup mulai terasa tak terarah, Allah lah yang menjadi pegangan ketika hidup mulai goyah. Lewat firman_Nya semua adalah petunjuk yang tak diragukan lagi.

Dari sekian banyak Ayat Al-Quran, beberapa yang menjadi kata-kata penyejuk dan penyemangat buat diri saya adalah :


Jika Allah menolong kamu, maka tak adalah orang yang dapat mengalahkan kamu; jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu (selain) dari Allah sesudah itu? Karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakkal “. (QS. Ali Imran/3: 160)

Selasa, 17 Desember 2013

#Day-8 : Surat Cinta untuk Sang Hujan



Dear Hujan…
Tahukah kau impian yang sangat ingin aku wujudkan? “Menyusuri setiap sudut dan sepanjang jalan kenangan yang pernah kita lalui sembari bergandengan tangan dan saling menatap dengan mesra ditemani cucu-cucu  yang manis dan cantik”. Aku membayangkan celoteh dan tingkah polah wajah-wajah kecil itu karena ingin mendengar cerita kita dimasa lalu. Kau pun akan terus menggodaku dengan kelucuan, keanehan dan spontanitas yang pernah mengiringi sepanjang perjalanan kenangan itu, dulu.

Aku mungkin sudah tak lagi muda dan cantik, aku akan menangis dengan manja karena sudah tak bisa melayanimu dengan baik, namun kau akan memelukku dan membesarkan hatiku bahwa hanya akulah perempuan tercantik didunia ini bahkan tangan rentamu dengan sigap akan mengusap airmata yang mengalir dipipi tirusku. 

Dear hujan…
Rumah mungil yang dikelilingi bunga-bunga nan cantik dan buah-buahan yang ditanam dengan tanganmu sendiri akan menjadi saksi bisu betapa bahagianya kita menikmati hidup ditemani anak-anak yang lucu dan jenius sepertimu. Aku akan menemani hari-harimu sambil terus menulis dan menulis agar semua orang tahu betapa bahagianya kita dan akan diingat dengan sangat baik oleh orang-orang terdekat kita.. Aku akan mengabadikan cerita antara aku, kau dan anak-anak yang kita miliki. 

Minggu, 15 Desember 2013

Hadiah Lomba dari Pipetmagz



Beberapa waktu yang lalu saya mengikuti Lomba menulis tentang Jambi dengan tema “Apa yang membuat kamu ingin ke Jambi?” yang diadakan oleh Pipetmagz salah satu majalah online yang ada di Propinsi Jambi. Alhamdulillah, tulisan saya "Ke Jambi? Siapa takut…" terpilih sebagai Juara 3. Walau awalnya tak yakin akan menang, namun setidaknya saya berusaha untuk ikut berpartispasi memajukan dan mengenalkan Daerah Jambi ke seluruh Nusantara hingga Mancanegara.
 

Dan kemaren sore, Alhamdulillah hadiah yang saya tunggu-tunggu datang juga. Senang banget, apalagi liat hadiahnya, ada Kaos, Mug dan Gantungan kunci dari Temphoyac trus ada Pin juga dari Rengke. Penampakannya nich……..

Rabu, 11 Desember 2013

#Day-7 : Andai aku menjadi Putri Salju



Untuk tantangan hari ke-7, saya membuat semacam polling dengan pilihan yang sudah saya sediakan sebelumnya, dengan bantuan teman-teman yang bersedia memberikan suaranya buat saya, ternyata hasil suara terbanyak jatuh pada pilihan terakhir yaitu “Andai Saya menjadi Putri Salju”. Ketika menuliskan tentang ingin menjadi apa, entah kenapa dipikiran saya langsung terbersit bayangan tentang Putri Salju dengan cerita legendanya yang membuat iri para perempuan diseluruh dunia. Kecantikannya, kekayaannya, kebaikannya serta ketulusan hatinya dan tentu saja kisah cintanya. 
Menjadi seperti seorang Putri Salju tentu impian semua orang, bukan? paras cantik dan kulit yang putih bersih seperti salju. Banyak perempuan yang rela melakukan apa saja untuk mendapatkan keduanya, bahkan rela mengorbankan tubuh atau wajahnya untuk di permak bahkan rela mengorbankan nyawanya dimeja operasi. tak semua orang terlahir sempurna seperti impiannya bahkan seseorang yang kita lihat begitu sempurna pun masih melihat kekurangan dalam dirinya.


Selasa, 10 Desember 2013

Transportasi Laut yang ada di Kota Kuala Tungkal





Kuala Tungkal sebagai ibukota Kabupaten Tanjung Jabung Barat adalah sebuah kota yang terletak ditepi Sungai Pengabuan, sebagai salah satu kabupaten pemekaran yang ada di Propinsi Jambi, Kabupaten Tanjung Jabung Barat terletak berdekatan dengan Kabupaten Tanjung Jabung timur yang merupakan pecahan dari Kabupaten Tanjung Jabung. 

Secara geografis Kabupaten Tanjung Jabung Barat terletak pada 103o23 -104o21 Bujur Timur dan 0o53 -01o41 Lintang Selatan, dengan batas wilayahnya :
Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Tebo
Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Tanjung Jabung Timur
Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Indragiri Ilir (Riau)
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Batanghari dan Muaro Jambi

Kabupaten Tanjung Jabung Barat dengan luas wilayahnya 5.503 km² dan populasi 233.894 jiwa terbagi dalam 13 Kecamatan, 64 Desa dan 6 Kelurahan yang tersebar didaerah Ulu dan Ilir, Diantaranya yang berada di Daerah Ilir seperti : Kecamatan Tungkal Ilir, Kecamatan Pengabuan,  Kecamatan Seberang Kota, Kecamatan Bram Itam, Kecamatan Kuala Betara dan Kecamatan Senyerang. Sementara yang berada di Daerah Ulu seperti : Kecamatan tungkal Ulu, Kecamatan Betara, Kecamatan Merlung, Kecamatan Tebing Tinggi, Kecamatan Batang Asam, Kecamatan Renah Mendaluh dan Kecamatan Muara Papalik.

Minggu, 08 Desember 2013

#Day-6 : Hal yang Paling Aku Takutkan


 

Setiap orang pasti memiliki rasa takut, bukan? hanya saja setiap orang punya tingkat ketakutan yang berbeda-beda. Ada yang takut pada binatang, buah-buah atau hal-hal lain yang sangat menakutkan dan menjijikkan. Sebenarnya banyak faktor yang melatar belakangi rasa ketakutan itu, mulai dari pengalaman dimasa kecil atau perasaan jijik ketika melihat sesuatu yang tidak disukai. Tak terkecuali saya yang punya banyak rasa ketakutan terhadap sesuatu. hingga terkadang membuat saya shock dan linglung, namun Alhamdulillah, hingga detik ini rasa ketakutan itu masih bisa saya atasi dengan baik.
Beberapa hal yang saya takuti di dunia ini adalah :

#Ular
Saya paling jijik sama hewan satu ini, dari bentuk terkecil sampai terbesar. Cacing juga termasuk yang paling saya takuti, Jangankan melihat dan memegang secara langsung, membayangkan bentuknya saja atau melihat dari photo-photo dibuku atau bahkan menonton di TV saja saya sudah bergidik ngeri. Ada semacam fobia tersendiri yang membuat saya tak ingin berdekatan ataupun melihat hewan ini. Saya salut dengan mereka yang bisa bersentuhan dengan ular dan hewan lain yang berbentuk sama, kalo saya mungkin sudah pingsan sebelum hewan itu menyentuh saya. hehee….

Rabu, 04 Desember 2013

Aku atau Saya?




Pernahkah kalian kehilangan mood menulis selama berhari-hari, padahal sudah berniat untuk fokus dengan aktivitas menulis? atau malah bingung mau ngapain sementara internet sudah menyala dari tadi? atau ketika ide datang dan bersiap didepan laptop, yang ada fikiran malah ngeblank tanpa tahu apa yang mau ditulis dimana berjam-jam kemudian tak satupun judul yang terselesaikan? Saya sering sekali dan berkali-kali terjadi, rasanya sulit sekali merangkai kata-kata ketika mood menghilang. Jika itu terjadi saya akan beralih ke media sosial dan berchat ria dengan teman-teman hingga larut malam. Alhasil….ide pun menguap dari kepala…..hehhee…..

Namun sekarang, saya mencoba cara baru yang saya dapatkan dari membaca berbagai artikel di blog emak-emak yaitu dengan cara BW (BlogWalking) ke blog teman-teman dengan harapan mendapatkan semangat dan termotivasi kembali buat menulis. Walau disetiap BW saya jarang meninggalkan jejak, hal itu bukan dikarenakan saya sombong atau tak tertarik untuk komen, namun karena ketidakpedean saya untuk ber akrab ria dengan sesama Blogger yang baru saya kenal, namun Alhamdulillah, akhir-akhir ini saya memiliki teman-teman yang rutin saling mengunjungi sehingga menambah kepercayaan diri yang terkadang suka menghilang.

#Day-5 : Rumahku, tentram dan Asri


Tantangan di Hari ke-5, menggambarkan keadaan tempat tinggal saya. Sampai Detik ini saya masih tinggal dengan kedua orang tua dan adik saya. Pernah berniat untuk mencari pekerjaan di tempat lain, istilahnya merantau ke kampung orang. Namun entah kenapa saya sepertinya masih belum diberi kesempatan untuk itu, selalu saja ada hambatan yang membuat saya batal meninggalkan kampung halaman tercinta ini. Dan disini lah saya di Kota Kuala Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat Propinsi Jambi, tepatnya di Jalan Manunggal 1 No. 57 Rt. 18 Kuala Tungkal. Siapa tau ada yang nyasar ke sini, boleh call saya....:)


Tempat tinggal kami memang tak berada dekat dengan keramaian. Ayah sengaja memilih tempat yang adem, sunyi dan sepi. Rumah kami terletak di Kompleks Perumahan yang rata-rata penghuninya adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang bekerja dari pagi hingga sore hari. Jadi Kompleks kami hanya rame ketika sore hari dan akan sunyi dan sepi pada malam hari dikarenakan penghuninya sudah kelelahan bekerja disiang harinya. Namun demikian, rasa kekeluargaan masih kental terasa disini, meski tak dipungkiri akan ada satu atau dua penghuni yang menganut azas masa bodoh dan tidak peduli sekitar.

Selasa, 03 Desember 2013

Sebutir Nasi juga Berharga : Lain Lubuk Lain ikannya.


Kali ini saya sedang mencoba mengikuti giveaway yang diadakan oleh Mbak Liany Hendrawati pemilik blog liannyhendrawati.com dan liannyhendrawati.blogdetik.com Hadiahnya lumayan bikin mupeng….hehee….:)

Jujur, ini adalah kunjungan pertama saya ke blog ini sehingga membuat saya kebingungan untuk memilih artikel mana yang akan menjadi bahan review karena isinya lebih banyak tentang Cerita FlashFiction dan saya belum punya keberanian untuk untuk mengomentari hal tersebut. ("saya aja stress kalo sudah berhubungan dengan FF... hehe.."). Akhirnya saya beralih ke Blogdetik karena disini lebih banyak artikel yang manfaat dan penuh inspiratif dan pilihan saya jatuh pada tulisan dengan judul Sebutir Nasi Juga Berharga

Senin, 02 Desember 2013

Awal Desember : Bermalam di Rumah Sakit


Awal Desember kami sekeluarga memulainya dengan menginap di Rumah Sakit karena penyakit diabetes ibu kambuh, dan malam ini adalah malam kedua kami disini. 

Kemaren malam, tepatnya sekitar jam 19.00 kondisi ibu mendadak drop dengan keadaan yang membuat kami kuatir. Akhirnya malam itu juga kami langsung membawa ibu kerumah sakit karena tidak ingin terjadi apa-apa, ternyata gula darah ibu sangat rendah, hanya 60 dari kondisi normal 150-200. Ini kedua kalinya ibu di opname karena kadar gulanya, hanya bedanya yang pertama kadar gula ibu diatas 400 an. Tentang ibu Bisa baca disini juga.

Setelah di cek, ternyata efek dari obat penurun yang ibu minum sebelumnya. Memang beberapa hari sebelumnya, ibu sudah mulai merasa tidak enak badan dan cek rutin kerumah sakit, saat itu kadar gula ibu mencapai 300 dengan tekanan darah 170/80. Oleh dokter, ibu diberi obat penurun kadar gula dan insulin. ternyata efek obat itu malah membuatnya semakin turun dengan drastis dan menyebabkan ibu drop dan kehilangan arah. Menurut dokter, jika sudah merasa agak mendingan dan kadar gula normal sebaiknya hentikan minum obat dan suntikan insulinnya, namun karena kami tak punya alat untuk mengukur kadar gula, jadilah kami tak bisa mengira-ngira keadaan ibu yang sebenarnya.

 Dan disinilah akhirnya kami, di Rumah Sakit KH. Daud Arif Kuala Tungkal. Menjadikan kamar rumah sakit ini menjadi rumah kedua kami. Sedih rasanya melihat ibu terbaring lemah tanpa daya, namun semua harus dijalani demi kebaikan dan kesembuhan ibu. Yang membuat kami sedikit terhibur adalah dengan silih berganti sanak dan handai taulan berkunjung dan menemani kami disini sehingga kami tak pernah merasakan kesepian atau kesedihan, semua kami jalani dengan lapang dada. Secara bergantian saya dan ayah menjaga ibu karena kami juga harus tetap bekerja dan tidak bisa meninggalkan pekerjaan kami.

Tentu saja tak ada yang ingin berada disini, namun semua harus kami jalani. Penyakit ibu memang membuat kami harus siap sedia jika keadaan memburuk sekalipun. Harapan kami, Semoga ibu secepatnya sembuh dan kami bisa kembali ke rumah tanpa rasa was-was lagi, Aamiin....