Kali ini saya sedang mencoba
mengikuti giveaway yang diadakan oleh Mbak Liany Hendrawati pemilik blog liannyhendrawati.com dan liannyhendrawati.blogdetik.com Hadiahnya lumayan bikin mupeng….hehee….:)
Jujur, ini adalah kunjungan
pertama saya ke blog ini sehingga membuat saya kebingungan untuk memilih
artikel mana yang akan menjadi bahan review karena isinya lebih banyak
tentang Cerita FlashFiction dan saya belum punya keberanian untuk untuk
mengomentari hal tersebut. ("saya aja stress kalo sudah berhubungan dengan
FF... hehe.."). Akhirnya saya beralih ke Blogdetik karena disini lebih banyak
artikel yang manfaat dan penuh inspiratif dan pilihan saya jatuh pada tulisan
dengan judul Sebutir Nasi Juga Berharga
Membaca tulisan ini membuat saya
langsung teringat dengan kebiasaan yang saya temukan dikota kecil ini dimana segala
keberagaman agama, suku dan kebiasaan menjadi ciri khas tersendiri dalam kota
kami. Dari berbagai macam kebiasaan suku disini, saya menemukan kebiasaan unik
dimana ketika telah selesai makan, mereka akan menyisakan nasi sedikit dipiring
serta membasahi piring dengan sedikit air, dan itu tidak bisa diganggu gugat. Berbeda
dengan kebiasaan di daerah-daerah lain bukan? Awal menetap disini saya juga bingung
dengan kebiasaan ini, karena bertentangan dengan kebiasaan dirumah saya yang selalu
diwanti-wanti untuk tidak meninggalkan nasi sebutirpun di piring.
Saya pernah mencoba bertanya kepada
mereka, namun mereka juga tidak tahu pasti kenapa karena menurut mereka hal
tersebut sudah dilakukan sejak kakek nenek mereka dulu. Orang tua mereka hanya
berkata nasi yang disisakan itu dipersembahkan untuk malaikat yang sedang
berjaga dikiri dan kanan manusia, agar mereka tidak kelaparan. Dan karena belum
mengerti apa-apa, kami manggut-manggut saja tanpa tahu maksudnya. Namun seorang
teman berpendapat bahwa kebiasaan itu dilakukan untuk menjaga kesopanan saja
agar piring tak terlihat kering kerontang (hallaah…bahasanya…ahaha…). Entah apa
cerita yang sebenarnya, hingga kini masih menjadi misteri buat saya namun cukup
membuat galau setengah mati ketika sedang makan bersama mereka, ahahaa….
Ketika membaca artikel ini saya tidak
bisa berkata apa-apa, semua ada benarnya. Seiring berjalannya waktu, tentu kita
jadi lebih tahu mana yang baik dan buruknya yang harus kita lakukan, meski
terkadang saya juga terpaksa harus meninggalkan sedikit nasi dan membasahi
piring saya ketika sedang bersama dengan teman-teman masa kecil, hanya untuk
menghargai mereka saja. Saya juga tidak bisa menyalahkan kebiasaan yang mereka
anut sejak dulu, meski saya yakin teman-teman juga tahu bahwa kebiasaan itu
tidak baik seperti dijelaskan dalam artikel Mbak Liany. Semua kembali pada diri
kita masing-masing untuk menyikapinya.
Tebakan umur : 5 tahun.
Hehehe, saya baru tahu mbak "kebiasaan" di sana mengenai nasi, ya ibaratnya setiap daerah punya cerita sendiri ya mbak. Semoga menang ya mbak GA nya ^^
BalasHapusAwalnya juga ngerasa aneh, tapi lama-lama biasa jadinya...hehee.....,, pengen nyasich menang....ahahaa....
Hapussemoga GAnya menng mbak
BalasHapusmakasih.....:)
Hapuswaah, pdhal sayang banget yaaa ka, nasinya jadi kebuang doong..
BalasHapuskan katanya kalo nasi di buang, dewi sri-nya nangis, huhuhu
Hihihii....mitos nya gitu ya....,, kebiasaannya gitu jadi susah ngerubahnya....:)
HapusWah baru tau ada yang seperti ini, unik juga sih. Makasih ya sudah ikutan :)
BalasHapusSama-sama, mbak......,
Hapusiya, gitu dech......hehee.......,,