Selasa, 10 Desember 2013

Transportasi Laut yang ada di Kota Kuala Tungkal





Kuala Tungkal sebagai ibukota Kabupaten Tanjung Jabung Barat adalah sebuah kota yang terletak ditepi Sungai Pengabuan, sebagai salah satu kabupaten pemekaran yang ada di Propinsi Jambi, Kabupaten Tanjung Jabung Barat terletak berdekatan dengan Kabupaten Tanjung Jabung timur yang merupakan pecahan dari Kabupaten Tanjung Jabung. 

Secara geografis Kabupaten Tanjung Jabung Barat terletak pada 103o23 -104o21 Bujur Timur dan 0o53 -01o41 Lintang Selatan, dengan batas wilayahnya :
Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Tebo
Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Tanjung Jabung Timur
Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Indragiri Ilir (Riau)
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Batanghari dan Muaro Jambi

Kabupaten Tanjung Jabung Barat dengan luas wilayahnya 5.503 km² dan populasi 233.894 jiwa terbagi dalam 13 Kecamatan, 64 Desa dan 6 Kelurahan yang tersebar didaerah Ulu dan Ilir, Diantaranya yang berada di Daerah Ilir seperti : Kecamatan Tungkal Ilir, Kecamatan Pengabuan,  Kecamatan Seberang Kota, Kecamatan Bram Itam, Kecamatan Kuala Betara dan Kecamatan Senyerang. Sementara yang berada di Daerah Ulu seperti : Kecamatan tungkal Ulu, Kecamatan Betara, Kecamatan Merlung, Kecamatan Tebing Tinggi, Kecamatan Batang Asam, Kecamatan Renah Mendaluh dan Kecamatan Muara Papalik.





Dengan sebaran wilayah yang lumayan jauh antar kecamatan yang ada membuat transportasi sangat dibutuhkan oleh masyarakat Kabupaten Tanjung Jabung Barat agar bisa mencapai daerah yang diinginkan. Sebagai gambaran, dari Kota Kuala Tungkal menuju Kecamatan yang ada di daerah Ulu membutuhkan 5 jam perjalanan darat demikian pula dengan kecamatan-kecamatan lain yang ada bisa memakan waktu 2-3 jam baik itu melewati perjalanan darat maupun laut, bayangkan bagaimana sulitnya jika ingin berurusan ke ibukota Kabupaten. 

Untuk daerah-daerah yang ada di Ulu, transportasi yang gunakan tentu saja kendaraan roda dua atau kendaraan roda 4, namun sangat berbeda dengan daerah Ilir yang sebagian masih menggunakan transportasi air. Seperti yang saya jelaskan diatas, Kabupaten Tanjung Jabung Barat berada di tepi sungai pengabuan sehingga untuk menuju ke daerah yang jauh dari Kota Kuala Tungkal harus menggunakan transportasi seperti Sampan, Pompong/Ketek, Speedboat, Motor Laut, dan Kapal laut.

Akan saya perkenalkan satu persatu kendaraan air yang ada di Kabupaten tanjung Jabung Barat agar nanti jika kalian berkunjung ke kota ini tidak terlalu terkejut melihatnya.

Sampan/Perahu
terbuat dari papan yang dibentuk sedemikian rupa dengan kapasitas penumpang 3-4 orang, namun tergantung bentuk perahu nya juga, ada yang dibuat dengan bentuk kecil, ada juga dalam bentuk yang agak besar dengan kapasitas 10 orang. Cara penggunaannya dengan mengayuhkan dayung di kiri dan kanan perahu.






Pompong/Ketek
Bentuknya hampir sama dengan Perahu, namun terdapat modifikasi pada bentuknya, dengan kapasaitar bisa mencapai 5-10 orang. transportasi ini dilengkapi dengan mesin untuk menggerakkannya. Kecepatannya tergantung besar kecilnya kapasitas mesin yang digunakan.





Speedboat
Daerah-daerah yang berada di perairan/tepi laut pasti sangat mengenal kendaraan satu ini, bukan? Speedboat memang banyak digunakan karena daya pacu nya lebih cepat dibanding kendaraan lain. Apalagi kalo ombak datang, kita yang berada di dalamnya seperti diayun-ayun. Bagi yang tak terbiasa dengan kendaraan ini jangan lupa siapkan kantong yg banyak ya……,, mabok laut dah judul nya…hehe...
 

  


Motor Laut
Saya juga bingung kenapa ini disebut motor laut. Dulu sebelum melihatnya saya membayangkan seperti bentuknya. Ternyata bentuknya hampir mirip-mirip kapal, namun lebih kecil dengan kapasitas sekitar 20-30 orang. Jalannya memang agak lamban disbanding speedboat. Saya pernah ke daerah Kecamatan Pengabuan, jika menggunakan speedboat jarak tempuhnya sekitar 1-2 jam namun jika menggunakan motor laut ini bisa mencapai 5-6 jam. lumayan kan? kita bisa sambil tidur-tidur didalamnya.



Kapal Laut
Nah, kalo yang satu ini juga pasti sudah pada tahu. Sama seperti daerah lain yang ada di pesisir. Kapal laut disini juga digunakan untuk sarana angkutan. Dulu, ketika jalan ke ibukota Propinsi belum dibuka sekitar tahun 1980 an, masyarakat yang ingin ke Jambi bisa menggunakan kapal laut ini dengan waktu tempuh sekitar 2-3 hari. Namun sekarang sudah tidak ada lagi yang menggunakannya untuk transportasi antar propinsi, kapal ini lebih banyak digunakan untuk mengangkut barang-barang seperti Kopra, pinang, hasil kebun dan lain sebagainya dengan tujuan propinsi tetangga, Riau dan negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. 




Ketika masa kecil dulu, saya dan teman-teman sering bermain perahu beramai-ramai sambil berenang di tepi laut atau naik pompong jika ingin menyeberang laut menuju ke daerah bagian hulu. Namun sekarang, kalo diajak dengan menggunakan sarana transportasi ini kadang timbul perasaan takut apalagi jika air sedang pasang ditambah dengan ombak besar, Saya lebih baik menghindar dari pada ditertawakan karena naik dengan wajah pucat pasi. 

Namun pada intinya, saya bangga dengan kota ini dengan segala keunikannya yang mungkin tidak akan ditemukan didaerah lain. Saya bangga pernah memiliki kenangan masa kecil dengan segala keriangan ber sampan ria hingga terbalik dan berenang dengan tawa riang, naik pompong yang pernah mengantarkan saya berkeliling daerah-daerah yang susah dijangkau di Kabupaten ini karena letaknya yang jauh dan hanya bisa didatangi dengan menggunakan pompong ini, atau speedboad yang membuat saya seperti berada dalam ayunan atau kenangan yang tak terlupakan ketika menggunakan kapal laut waktu kecil dulu saat ingin pulang ke Kampung halaman, Kabupaten Kerinci. Semua adalah kenangan yang takkan mungkin terlupakan.

6 komentar:

  1. jadi rata2 perairan ya kak wilayahnya (y)
    akuu pernah sekali naik perahu, dan rasanyaa takuut, takut tebalik perahunya hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, perairan, daerah nya daerah rawa. maka nya kalo pendatang pada heran liat rumah-rumah disini yang hampir semuanya terbuat dari kayu dan berbentuk panggung, karena dibawah rumah nya aer semua. cuma sekarang sudah banyak perubahan la, udah bisa bangun bangunan beton cuma harus pake cerucup atau paku bumi baru bisa tegak bangunannya.

      Hapus
  2. Infonya bermanfaat, thanks udah share sob !!


    bisnistiket.co.id

    BalasHapus
  3. wajib dikunjungi ni lokasinya

    BalasHapus