Selasa, 11 Juni 2013

Selamat Jalan “SARTIKA MAIZA”


 Belum lagi selesai Berita tentang Bapak H. Taufik Kiemas yang bertubi-tubi diberitakan oleh semua stasiun televise swasta, tadi malam aku kembali dikejutkan oleh berita yang tak kalah membuat shock. Salah satu anak didik ku yang duduk di kelas 2A dikabarkan meninggal pagi nya. Karena aku baru mengajar di sekolah itu selama 6 bulan, aku masih belum menghapal semua wajah-wajah mereka yang ratusan jumlahnya. Aku mencoba mengingat-ingat wajahnya dan ku yakini dia yang memang saat pelajaranku yang paling aktif dan tak bisa berhenti bertanya saat praktek.

“SARTIKA MAIZA” Nama yang selalu aku panggil setiap hari senin ketika mengabsen nama nya sebelum memulai pelajaran TIK, baik itu kala teori maupun akan Praktek. Kebetulan aku ditugaskan mengajar bidang study TIK  (teknologi dan Informasi Komputer) disekolah tersebut. tak berbeda dengan teman-temannya yang lain, Sartika adalah anak yang lincah, ceria, manja, kritis dan termasuk anak yang pintar disemua mata pelajaran, saat praktek pun dia yang paling cepat mengerti ketika aku menerangkan. 


Memang meski baru mengajar selama 6 bulan namun kedekatanku dengan seluruh siswa khususnya yang menjadi tanggung jawabku (aku mengajar kelas 1 dan 2 dengan total 6 kelas)  sudah seperti ibu dan anak, aku bukan hanya mengajar mereka namun juga kadang menjadi teman curhat mereka yang rata-rata anak-anak manja yang berasal dari kalangan berada. Ketika sesi pelajaran pun, sambil menulis mereka masih sempat bercerita tentang apapun yang mereka rasakan, mereka inginkan, bahkan rasa ketidaksukaan mereka kepada orang tua atau saudara mereka pun kadang mereka ceritakan padaku dengan bahasa kekanak-kanakan dan kelucuan mereka yang kadang membuatku tertawa. Jadi bisa dibayangkan, aku yang sama sekali belum berpengalaman dengan anak-anak harus menjadi ibu kedua bagi mereka. Marah, ngambek bahkan tangisan yang bersahut-sahutan sudah menjadi pemandangan yang biasa buatku, memang benar mengajar dikelas 1 dan 2 yang rata-rata berusia antara 7-8 tahun, butuh kesabaran yang super ekstra. tapi Alhamdulillah, walau kadang suka terpancing juga dengan kenakalan mereka aku masih diberi sedikit kesabaran menghadapi mereka semua.

Jadi ketika mendengar berita tentang kepergian Sartika rasanya sungguh tak  kupercaya, karena Jum’at saat Ujian Kenaikan Kelas (UKK) kemarenpun aku masih melihat dan mengawas dikelas nya. Aku tak begitu memperhatikan, apakah wajahnya pucat dan lesu seperti yang dikatakan oleh salah satu rekan ku karena tak ada firasat sama sekali. Dari cerita yang kudengar, hari jum’at tanggal 7 Juni kemaren dia memang sudah mulai merasakan badannya panas dan sebagian tubuhnya berbintik, bahkan hari sabtu dia sudah izin tak mengikuti ujian terakhir, karena badan nya sudah semakin dipenuhi bintik-bintik, menurut Ibunya dia menderita penyakit Cacar terjangkit dari saudara-saudaranya yang sudah duluan menderita cacar, karena badannya yang semakin panas, Menurut ibunya lagi, sebenarnya mereka akan membawa Sartika ke Dokter, namun Sartika nya mengatakan nanti saja karena dia tidak apa-apa dan masih baik-baik saja. Akhirnya dia diminta oleh ibunya untuk istirahat dan tidur saja dan seperti nya dia pergi ketika sedang lena dalam tidurnya. 

Tentu saja kesedihan yang mendalam bagi keluarganya mendapati anak yang baru saja bermain dengan lincahnya ternyata dalam hitungan jam sudah pergi meninggalkan mereka tanpa mengucapkan kata sedikitpun. Bukan hanya keluarga nya saja, kami yang setiap hari bersama nya pun sangat kehilangan. Tak akan ada lagi si centil yang imut dan menggemas kan itu dikelasku, tak ada lagi  si kritis yang slalu bertanya tentang Komputer padaku, Tak ada lagi dia “SARTIKA MAIZA” yang akan ku absen namanya.

Selamat jalan, Anakku…..Selamat jalan……, semoga Allah menempatkanmu disisinya.  Aamiin…

 
Photo-Photo terakhir ketika Acara Perpisahan dan Pentas Seni tanggal 30 Mei 2013 kemaren.

“SARTIKA MAIZA” (Kedua dari Kiri)









14 komentar:

  1. Innalillahi wa innailaihi rojiun.. turut berduka Mak..
    Memang cacar itu bisa mematikan, makanya dulu pemerintah sangat giat memberi kita imunisasi cacar 2 kali, kelas 1 SD dan kelas 6 SD.. kalo sdh ada tanda2 cacar sebaiknya segera ke dokter atau puskesmas..

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, kadang kita menganggap sepele cacar,, semoga jadi pembelajaran buat semua ya....

      makasih mbak riski,,

      Hapus
  2. Innalillahi wa innailaihi rojiun, semoga dia diterima disisi Allah swt.
    Saya juga dulu pernah cacar pas kelas 6 SD, tapi saya gak tau kalo cacar bisa 'mematikan' seperti itu. turut berduka cita, mbak..

    BalasHapus
  3. innalillah... sukurnya murid2 sy sehat2 wlau tinggal di desa. kalo di sekolah tmpet sy mengajar, kamis depan perpisahannya, udah gak sabar liburan sekolah

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasih, Mas Rusydi......

      Wahh....perpisahan itu moment yang ditunggu-tunggu banget ya, seru sich... hehee.... selamat liburan, mas....!!!

      Hapus
  4. Sakit apa pun bisa menjadi "jalan" utk kembali pada-NYA. Turut berduka cita.

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasih, mbak Elka.....

      iya, mungkin sudah jalannya seperti itu, kita tak pernah tau...

      Hapus
  5. Turut berduka cita ya Mak, seperti yang pernah kualaami juga sewaktu jadi pendidik. Betapa ada rasa kehilangan atas kepergian seseorang apalagi siswa tercinta yang dikenal baik. Salam kenal :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih, mak....,,

      sangat kehilangan sekali, sekarang aja udah merasa kehilangannya, apa lagi nanti pas aktif belajar dikelas.

      Hapus
  6. Satu pelajaran buatku, cacar itu mematikan.

    Turut berduka cita ya Mba,

    Salam
    Astin

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, kita memang gak boleh mengabaikan cacar, walau panas naik turun tetap waspada....

      Hapus
  7. Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un. Semoga jadi anak surga. Merinding bacanya mbak. Biasanya anak2 kan kalo kena cacar ya sembuh lagi. BErarti anak ini, cacarnya "sudah masuk" ke tubuhnya, sudah parah. Duh ....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamin, kata orang2 anak seusia dia belum ada dosanya ya, semoga Allah menempatkan nya disisi_Nya....,,

      Hapus