Sabtu, 08 Juni 2013

Ketika Persahabatan Diuji


masih unyu-unyu

Sahabat adalah orang-orang terpenting dalam hidupku setelah keluargaku. tanpa mereka mungkin aku tak kan bisa menjadi seperti sekarang, mereka adalah tempatku berbagi suka dan duka, kesedihan demi kesedihan yang pernah ada sepanjang hidup ku mampu kuatasi dengan dukungan mereka semua. Namun selama persahabatan kami yang sudah berjalan hampir 20 tahun (1994 – 2013) bukan tak ada riak-riak didalam nya, mulai dari perbedaan pendapat, ego masing-masing, saling curiga bahkan pertengkaran-pertengkaran kecil pun pernah terjadi. 

Selama kebersamaan kami, biasanya pertengkaran hanya terjadi pada antar perorangan dan dapat diselesaikan ketika kami mempertemukan mereka berdua, bicara dari hati kehati serta membiarkan mereka meluapkan semua perasaan mereka didepan kami hingga berakhir dengan canda tawa kembali dan itu pun tak lebih dari 1 minggu saja. Namun ketika tiba giliran aku yang bermasalah dengan mereka semua yang kurasakan adalah hampa yang tak mampu aku luahkan.



Kala itu, sekitar tahun 2008 Aku dikenalkan oleh seorang teman dengan seseorang yang singkat cerita akhirnya menjadi pacarku, karena kesibukan dengan pekerjaan masing-masing aku belum sempat mengenalkan sahabat-sahabatku dengan pacar baruku tersebut (sebut saja A) meski mereka sepertinya tahu dari perbedaan sikapku. Akhirnya atas kesepakatan bersama, kami berkumpul dirumah salah satu sahabat dengan tema ingin mendengar ceritaku tentang si A. Memang dalam persahabatan kami ada peraturan tak tertulis bahwa jika salah satu dari kami memiliki seseorang yang istimewa harus persetujuan mereka dengan terlebih dahulu mereka mencari tahu latar belakangnya. Malam itu tentu saja aku menjadi terdakwa yang harus menjawab semua pertanyaan mereka.

Mungkin benar kata mereka, semenjak aku menjalin hubungan dengan A aku jadi jarang kumpul-kumpul lagi karena aku sibuk dengan perasaan cinta dimana tentunya selalu ingin berdua dengan pujaan hati. setiap hari bahkan malam aku selalu menghabiskan waktu bersama A. Hingga akhirnya beberapa sahabatku mendengar cerita yang tidak mengenakkan tentang A dan melarangku untuk berhubungan lagi dengannya, meski cerita yang mereka dengar masih belum bisa dipastikan kebenarannya, namun mereka tetap melarang dan sangat memproteksku, dimana keberadaanku pun selalu dipantau agar mereka yakin bahwa aku tak lagi menemui A. Namun perasaan cinta mengalahkan segalanya, karena aku tetap bertemu dengannya meski aku harus berbohong pada mereka.
Kebohonganku pun tak berlangsung lama, sepertinya selama itu mereka mencurigai gerak gerikku. hingga suatu malam, saat aku sedang berdua dengan A mereka datang menyerbu dan menarik paksa aku untuk pulang. tentu saja aku menolak karena biar bagaimanapun aku juga masih punya perasaan tak enak jika harus meninggalkannya seperti itu. 

Mereka marah, tentu saja!!! mereka merasa dibohongi, tak didengar, padahal maksud mereka baik terhadapku dan ancaman mereka yang jika aku tak pulang bersama mereka cukup sampai disitu persahabatan kami. Aku hanya bisa diam dan menangis dan tak tahu harus bagaimana lagi, aku mengerti dengan sikap mereka, namun aku juga tak bisa mengabaikan perasaanku, lagi pula apa yang mereka dengar masih belum tentu kebenarannya. A bilang dia sebenarnya tahu sejak awal jika dia tak disukai oleh sahabat-sahabatku karena itu dia selalu menolak jika ku ajak bergabung dengan mereka, karena itu dia lebih nyaman jika hanya bersamaku tanpa sahabat-sahabatku. Hal ini juga yang membuat sahabatku membenci dan tidak menyukainya karena kata mereka A sombong dan arogan selain karena cerita yang mereka dengar tentangnya. Aku menanyakan semua yang didengar oleh mereka dan dia pun menjawab bahwa semua itu tidak benar sama sekali. Aku menjadi tenang dan terus menangis dipelukannya.

A kemudian mengantarku pulang dan setiba dirumah aku berusaha menghubungi satu persatu sahabat-sahabatku namun tak satupun dari mereka yang mengangkat telponku, sms ku pun tak dibalas hingga pagi tiba. Semalaman aku menangis dan terus menangis membayangkan persahabatan kami yang aku tak tahu akan seperti apa setelahnya. Hari demi hari aku terus mencoba menghubungi mereka namun tetap tak ada jawaban, setiap aku kerumah mereka pun tak satupun yang dapat aku temui. Aku pasrah, aku pun lelah…. aku hanya bisa berdoa agar semua baik-baik saja.

Minggu berlalu, bulan pun berganti, aku masih belum menemukan cara untuk memperbaiki kesalahan itu, sepertinya mereka benar-benar marah denganku. Aku tau mereka sering kumpul-kumpul tanpaku dan tak berniat mengajakku, aku hanya bisa menangis sendirian mengingat kenangan demi kenangan yang sudah kami lalui dan tak punya tempat untuk membagi kesedihanku kecuali pada sang kekasih yang masih setia menemaniku. Dialah yang membuatku sanggup menjalani hari-hariku yang semakin hari semakin berat kurasa.




 Empat bulan berlalu, aku mulai berfikir bahwa ini tidak benar, ini harus diakhiri. aku tak ingin benar-benar kehilangan mereka selamanya. Akhirnya dengan perasaan tak menentu aku mencoba SMS mereka satu persatu bahwa aku ingin bertemu dan menyudahi perang dingin ini, lalu aku katakan juga jika mereka masih menganggapku sahabat ku mohon datang pada hari minggu ditempat yang sudah ku tentukan, namun jika mereka sudah tak ingin bersahabat lagi denganku juga tak masalah. Meski harap-harap cemas dengan jawaban mereka karena tak satupun yang menjawab SMS ku kala itu, namun aku tetap berfikir positif dan akan menunggu jawaban mereka hingga minggu tiba. 

Dan Akhirnya pagi minggu, salah satu sahabatku mengirim SMS memberitahukan jika mereka akan datang sekitar jam 2 ke tempat yang sudah ku tentukan, aku merasa lega dan berharap ini adalah awal yang baik bagi kelanjutan persahabatan kami. Kesan yang tergambar dari pertemuan itu benar-benar kaku sekali, suasana yang benar-benar tidak menyenangkan, mungkin karena sudah sekian bulan tak bertemu dan berkomunikasi sehingga satu sama lain bingung untuk memulainya. 

Inisiatif akhirnya aku yang mulai memecahkan suasana kaku ini, aku sambil menangis bicara panjang lebar dan meminta maaf atas semua yang sudah terjadi beberapa bulan belakangan ini. Aku mengakui kesalahanku yang semenjak bersama A seakan melupakan mereka, padahal tak ada niat sama sekali, itu karena A yang tak ingin bersama mereka dan aku harus menghormati keputusannya itu. Kemudian aku juga menceritakan permasalahan yang sebenarnya yang mereka dengar slama ini, bahwa aku sudah mendapat klarifikasi dari A. kukatakan juga aku tak ingin kehilangan mereka hanya masalah ini, aku merasa tersiksa ketika mereka tak ada dan melupakanku, Awalnya disini… Ego masing-masing masih ditampakkan oleh sahabat-sahabatku, kami masih saling berdebat dan menangis bersama-sama, mereka juga mencurahkan semua yang mereka rasakan, aku masih di sidang dengan bahasa-bahasa mereka, namun aku terima……, aku hanya ingin setelah mereka menumpahkan uneg-uneg mereka tentangku, kami semua menjadi lega dan tak ada permasalahan lagi. 

KEKOMPAKAN KAMI DALAM BERBAGAI VERSI, Hehehee....



Pernikahan salah satu sahabat
Dan harapan serta keinginanku terkabul, akhir dari segalanya kami saling memaafkan, saling mengerti dan saling berharap persahabatan ini tetap abadi hingga ujung waktu kelak. Kami saling berpelukan dan bertangis-tangisan, Senyum pun kembali merekah……..,, hingga kini persahabatan kami masih tetap abadi, kami masih sering kumpul-kumpul meski sebagian sudah menikah dan memiliki anak, bahkan kadang suami-suami mereka pun ikut bergabung bersama kami. Sementara aku…..tak berjodoh dengan si A. Yeeaahh…..Persahabatan lebih abadi dari percintaan ternyata…..hehhee….



 

25 komentar:

  1. lengkap banget fotonya... :)
    Keren..

    Sukses untuk GA nya...

    duh.. Masih mikir cari ide..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehee....iya, pada narsis semua sich, liat sorotan camera aja udah pada pasang gaya.....hehe...

      thanks ya,, aamiin...mdh2n menang...:))

      Yuukk.... buruan, pengen baca juga donk kisahnya..

      Hapus
  2. Wah..wah... Bisa bertahan berbanyakan sampai 20 tahun, seru banget ya mbak Emi. Dari foto2nya tampak sekali kekompakan kalian.

    Terimakasih partisipasinya. Sudah tercatat sebagai peserta.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehee...thanks, mbak Niken....,, Alhamdulillah, meski banyak kerikil tapi masih tetap kompak sampai sekarang, insya Allah sampai akhir....aamiin...

      thanks, mbak...:))

      Hapus
  3. Persahabatn menjadi sebuah keluarga besar yah........
    Hmmmmm nice Blog :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah, begitulah.....,, menjadi keluarga besar....hehhee

      thanks udah mampir...:))

      Hapus
  4. Senang memiliki banyak sahabat, sukses GAnya mbak..:)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah, begitulah... makasih ya....:))

      Hapus
  5. Wooooow amazing mbak kisah persahabatannya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehee....sangat bersyukur diberi sahabat-sahabat seperti mereka, dan Alhamdulillah hingga sekarang kami masih kompak trus.

      ribut2 itu biasa lah, yang penting bagaimana kita mencari solusi setelah nya....hehee....

      Hapus
  6. Setiap sesuatu pasti butuh pengorbanan ya mbak, saling menjaga perasaan, kisah ini inspiratif banget, tapi apapun yang terjadi menjadi pelajaran yg baik dan dengan berjalannya waktu akan terlihat yang tulus dan yang tidak


    Kunjungan perdana...salam

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener banget, mas.... banyak pengalaman-pengalaman teman2 yang lain yang persahabatannya hancur kadang hanya karena masalah sepele, namun tidak pernah mau memperbaiki karena ego masing-masing.

      Namun Alhamdulillah, dalam persahabatan kami, kami saling mengingatkan, saling memberi motivasi dan saling membagi. jika ada kesalahan kami akan berkumpul dan menyelesaikan dengan demokratis, yang kami kedepankan bukan ego tapi perasaan memiliki selama hampir 20 tahun.

      Hapus
  7. Foto kebersamaannya banyak ya.. :)
    Salam kenal

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal juga, mbak Santi Dewi, thanks udah mampir...:))

      hehehee....iya, sebenar nya masih banyak banget photo kebersamaan kami, cuma terbatas ngeshare nya....,, selain karena udah hampir 20 tahun sama-sama juga karena kita pada narsis semua, hehee.....jadi over kenangan dech....hehee...

      Hapus
  8. Keren banget, bisa sampai anak cucu tuh. PErsahabatan yang sangat indah.

    Salam untuk sahabatnya semua.

    Astin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin....aamiin.... harapan kami semua,, makasih ya....

      Hapus
  9. saat harus memilih, diantara dua kasih sayang..hehehe. semoga persahabatannya tetap langgeng :D

    Salam Blogger,
    Menyemai Cinta

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, begitulah....meski awalnya dilema,, tapi persahabatan lebih abadi ternyata....hehhee...

      Aamiin....makasih udah berkunjung...

      Hapus
  10. datang berkunjung....

    persahabatan yang keren. gak banyak yang bisa bertahan selama itu. moga langgeng untuk selamanya ya... :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehee...semoga akan terus seperti ini...aamiin..

      thanks ya....

      Hapus
  11. I Love Your Website, I Would Appreciate It For A Good Read This!!!

    BalasHapus