Rabu, 09 April 2014

Unforgettable Journey : Bekerja sambil Berpetualang



Perjalanan yang paling berkesan dan susah dilupakan. Hmmm…saya mencoba mengingat-ingat kemana saja saya pernah bepergian karena selama ini saya bisa dibilang jarang sekali bepergian jauh. Setiap berencana untuk ke suatu tempat selalu saja terbentur oleh halangan dan rintangan yang akhirnya membuyarkan rencana tersebut. Alhasil, saya hanya punya sedikit pengalaman jalan-jalan.

Semua tempat yang pernah saya datangi adalah perjalanan yang sangat berkesan buat saya, Pulang Kampung ke Kabupaten Kerinci setelah 8 tahun tidak menginjakkan kaki ke kota kelahiran saya ini juga memberikan pengalaman dan nuansa tersendiri buat saya, namun ceritanya sudah pernah bahkan beberapa kali menjadi tema tulisan di blog ini atau perjalanan saya ke beberapa daerah lain di Propinsi Jambi juga sudah pernah saya publikasikan disini, jadi rasanya tidak etis jika saya harus menceritakannya kembali bukan? hehe…

Ketika membuka-buka file koleksi photo yang ada di laptop, mata saya langsung tertumbuk pada album photo yang khusus menyimpan photo-photo ketika masih bekerja di Kantor lama, CV. KARIMBA INTERNUSA KONSULTAN yang bergerak dibidang Perencanaan, Pengawasan dan Konsultasi Manajemen Konstruksi, meski ada rasa sedih dan perasaan tak menentu ketika mengingat semua kebersamaan dan pengabdian saya selama 8 tahun disana.

Awal tahun 2011, saya meninggalkan kantor yang telah menempa dan mengajarkan banyak hal yang tak pernah saya lupakan, namun ada beberapa hal pula yang membuat saya harus resign dan meninggalkan teman-teman yang biasa kami sebut dengan ABK (Anak Buah Konsultan). Ya, 3 (tiga)  tahun telah berlalu dan sekarang saya sudah berada ditempat yang berbeda sama sekali namun semua kenangan itu masih hangat diingatan saya.

Salah satu dari sekian perjalanan dinas yang paling tidak bisa saya lupakan adalah ketika diajak oleh BigBos sekitar tahun 2009 yang lalu meninjau lokasi pekerjaan yang berada di tengah hutan, saat itu perusahaan kami dipercaya menjadi rekanan oleh Dinas Pertanian, Pangan dan Holtikultura Kabupaten Muaro Jambi sebagai Konsultan Pengawas untuk Pekerjaan Pembuatan Lahan Percetakan Sawah. Kebetulan saya dipercaya untuk mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan keluar masuk pengeluaran kantor yang membuat saya harus selalu mengekor kemana saja Bos akan melakukan perjalanan bisnis, rangkap tugas….hehee…

Awalnya saya tidak diberitahu jika kami akan meninjau ke dalam hutan, karena tugas utama saya kala itu adalah mengurus administrasi untuk pekerjaan tersebut di Dinas Pertanian Kabupaten Muaro Jambi. Sebelumnya saya diwanti-wanti untuk bangun lebih pagi karena kami akan berangkat pukul  05.00 WIB pagi mengingat perjalanan yang akan kami tempuh dari Kuala Tungkal – Muaro Jambi sekitar 2 – 3  jam perjalanan. Tak terbayangkan oleh saya jika harus bangun dan mandi jam 04.00 subuh disaat orang-orang bahkan masih terlelap dengan mimpi. Info tentang Kecamatan Kumpeh - Muaro Jambi bisa dibaca disini

Kami memang harus pandai-pandai mengatur waktu agar perjalanan kami tidak menjadi sia-sia hanya karena terlambat atau tidak tepat waktu sehingga mengakibatkan kami tidak dapat bertemu dengan pejabat yang berwenang dalam pekerjaan yang sedang kami kerjakan.Tepat jam 05.00 WIB saya, BigBos dan salah satu teman kantor pun meluncur menuju Kota Muaro Jambi, berhubung masih menahan kantuk, sepanjang perjalanan saya lebih banyak tidur meski sesekali akan terbangun ketika jalanan berlubang menghentak mobil kami. Beberapa kali pula mobil kami berhenti di SPBU untuk sekedar buang air kecil.

Jam 08.30 WIB kami sampai di Kompleks Perkantoran “Bukit Cinto Kenang” Kabupaten Muaro Jambi, sambil menunggu Si Bapak yang ingin kami temui datang, BigBos mengajak kami untuk mencari sarapan disekitar perkantoran tersebut. Setelahnya tanpa banyak cerita berkas-berkas yang saya bawapun akhirnya berpindah tangan dan berproses hingga pukul 11.00 WIB. Kemudian Bapak Pejabat tersebut mengajak kami untuk meninjau lokasi pekerjaan yang saat itu sedang dikerjakan oleh Rekanan Kontraktor.

Waaw…. Boleh juga nich, pikir saya. Saat itu yang terbayang adalah hamparan sawah yang sudah dipetak-petak dan terlihat indah. Namun ketika dijelaskan oleh BigBos medan yang akan kami lalui untuk mencapai lokasi tersebut adalah dengan berkendara selama 2 jam dilanjutkan dengan berjalan kaki kedalam hutan selama ½ jam, nyali saya langsung ciut seketika apalagi mengingat Blazer dan Sepatu setinggi 7 cm yang saya pakai. Bagaimana saya bisa kesana tanpa Safety Shoes?, Tapi Bigbos bilang saya harus tetap ikut dengan terlebih dahulu mampir ke Swalayan untuk membeli Jeans, baju kaos dan sepatu, tadinya pengen beli Safety Shoes namun pilihan saya berubah ke sepatu olahraga saja, lebih santai dan lumayan bisa buat marathon di minggu pagi…., gratis pula…hahaa…




Beberapa kali mobil pun ikut ke perosok
Setelah berganti pakaian, kami melanjutkan perjalanan ke Desa Rukam Kecamatan Kumpeh Kabupaten Muaro Jambi dengan lancar, namun perjalanan mulai terhambat ketika memasuki kawasan hutan dengan jalan setapak plus lumpur hitam pekat disana-sini, bahkan sesekali saya terjebak ke lubang lumpur yang tampak datar dengan permukaan belum lagi nyamuk yang berdenging-denging ditelinga atau membayangkan lintah atau ular yang tiba-tiba muncul dihadapan kami, hiiiiyyy…..
Jalan setapak menuju ke hutan
Jalan berlumpur
Setelah melewati aral dan rintangan yang lumayan membuat repot orang-orang karena keikut sertaan saya yang beberapa kali harus ditarik dari lumpur, akhirnya kami sampai ditempat yang dituju. Dan pemandangan yang saya dapatkan sangat jauh dari bayangan, ini benar-benar hutan yang sedang dibabat untuk dibuat lahan percetakan sawah, bukan petak-petak sawah yang telah siap ditanami. 

Cukup lama kami disana melihat bagaimana proses batang-batang kayu dicabut dengan alat berat dan di tebang dengan Mesin Gergaji, suara berderak-derak disana sini oleh pohon-pohon yang berjatuhan membuat saya akhirnya mencari kesibukan sendiri dengan bernarsis ria dengan pemandangan alam yang asri tersebut, sesekali tanpa malu-malu saya meminta bantuan pekerja disana untuk memotret saya, hehee…

dicabut pake alat itu loh...:)


Bigbos (pake kupluk hitam)  
Hutan yang akan di buat lahan sawah
Tak terasa haripun berganti senja, agar tidak terlalu lelah dijalan kami sepakat untuk beristirahat di Kota Jambi terlebih dahulu dan melanjutkan perjalanan kembali ke Kuala Tungkal setelahnya. Sepanjang perjalanan saya tertidur dengan lelapnya hingga tak sadar pukul 23.00 WIB mobil kami baru memasuki gerbang Kota Kuala Tungkal.

Ini benar-benar perjalanan pertama dan terakhir saya menyusuri hutan karena setelah itu saya selalu menolak jika diajak ke lapangan, bukan karena tidak suka namun medan yang didatangi terkadang membuat saya kelelahan setelahnya. Tapi perjalanan ini sungguh memberikan pengalaman yang tak terlupakan buat saya.






12 komentar:

  1. Di Jambi masih banyak hutan yg masih perawan, ya? Ada binatang buasnya enggak tuh?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Banyak banget. Ada Taman Nasional Kerinci Seblat, Taman Nasional Bukit 30 dan banyak lagi....:)

      sejauh ini belum pernah ketemu. tapi kadang-kadang suka nampakin diri juga>

      Hapus
  2. Wah baru tau nih isi hutan di pedalaman JAMBI. Yang saya tau sih JAMBI itu perkotaan. Pengalaman pertama sekaligus yang terakhir ya di Hutan. Hmmmm. Semoga semua kenangan yang baik seama di kantor lama akan menjadi catatan hidup yang sebaiknya jangan dilupakan. Selamat bertugas di tempat kerja yang baru

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih, Mas Asep..., gak mungkin dilupakan banyak banget kenangannya disana, hehee....

      Jambi itu kan terdiri dari 11 Kabupaten dan 2 kota. Nah, mungkin Mas Asep seringnya ke Kota Jambi, emang udah kayak kota besar, tapi kalo di kabupaten-kabupaten nya masih asri loh hutannya. Salah satu nya ya di Kabupaten Muaro Jambi ini....

      Ayo berkunjung ke Jambi....:)

      Hapus
  3. wuuiiihhh seru euy.. ternyata blusukan hutan asyik juga ya mak.
    makasih ya sudah ikutan GA ku, sudah terdaftar sebagai peserta :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hhihii...kalo udah nyampe emang asyik banget, mak..

      tapi kalo ingat medan yang dilalui untuk mencapainya, aduuuuuhhh...ampuun..hhehehee..

      secara jarang sich, mak ke hutan, beda kalo jadi anak Pencinta Alam kali ya...hehee

      Hapus
  4. Jadi ceritanya blusukan ya Mak... Belum pernah ke Muaro Jambi, pemandangannya adeeeem :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, mak sari...., seru sich, tapi aku nya yang suka gak seru sendiri...hahaaa...., tapi pengalaman yang tak terlupakan sich, mak...

      Dimuaro Jambi juga Ada Candi loh, mak...CANDI MUARO JAMBI nama nya..., Candi nya juga di kelilingi hutan....:)

      Hapus
  5. Mak Emi,saya orangnya juga jarang bepergian jauh, apalagi blusukan ke hutan.. pas perjalanan sih asik2 aja, setelah itu, capeknya ga ilang2.. hehe

    sukses ya mak untuk GA yang diikuti.. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo saya waktu masih dikantor lama, bisa dibilang setiap hari jalan-jalan tapi masih dalam kota.
      capek nya udah gak bisa diungkap dgn kata-kata, hehee....

      Makasih, mak...:)

      Hapus
  6. eeeaaa..terperosok lumpur gak pa2 lah, yg penting masih bisa foto2 ya mba hehehe... keren nih off roadnya ;)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahhaaa...pas keperosok malah jerit-jerit minta cepet2 ditarik ke atas, mak..... kebayang ular ataw lintah...hiiiyy......, tapi setelahnya emang asyik bisa narsis....hehhee....

      Hapus