Perjalanan
yang paling berkesan dan susah dilupakan. Hmmm…saya mencoba mengingat-ingat
kemana saja saya pernah bepergian karena selama ini saya bisa dibilang jarang
sekali bepergian jauh. Setiap berencana untuk ke suatu tempat selalu saja
terbentur oleh halangan dan rintangan yang akhirnya membuyarkan rencana
tersebut. Alhasil, saya hanya punya sedikit pengalaman jalan-jalan.
Semua
tempat yang pernah saya datangi adalah perjalanan yang sangat berkesan buat
saya, Pulang Kampung ke Kabupaten Kerinci setelah 8 tahun tidak menginjakkan
kaki ke kota kelahiran saya ini juga memberikan pengalaman dan nuansa
tersendiri buat saya, namun ceritanya sudah pernah bahkan beberapa kali menjadi
tema tulisan di blog ini atau perjalanan saya ke beberapa daerah lain di Propinsi
Jambi juga sudah pernah saya publikasikan disini, jadi rasanya tidak etis jika
saya harus menceritakannya kembali bukan? hehe…
Ketika membuka-buka file koleksi photo yang ada di laptop, mata saya langsung tertumbuk pada album photo yang khusus menyimpan photo-photo ketika masih bekerja di Kantor lama, CV. KARIMBA INTERNUSA KONSULTAN yang bergerak dibidang Perencanaan, Pengawasan dan Konsultasi Manajemen Konstruksi, meski ada rasa sedih dan perasaan tak menentu ketika mengingat semua kebersamaan dan pengabdian saya selama 8 tahun disana.
Awal
tahun 2011, saya meninggalkan kantor yang telah menempa dan mengajarkan banyak
hal yang tak pernah saya lupakan, namun ada beberapa hal pula yang membuat saya
harus resign dan meninggalkan teman-teman yang biasa kami sebut dengan ABK
(Anak Buah Konsultan). Ya, 3 (tiga) tahun telah berlalu dan sekarang saya sudah
berada ditempat yang berbeda sama sekali namun semua kenangan itu masih hangat
diingatan saya.
Salah
satu dari sekian perjalanan dinas yang paling tidak bisa saya lupakan adalah ketika
diajak oleh BigBos sekitar tahun 2009 yang lalu meninjau lokasi pekerjaan yang
berada di tengah hutan, saat itu perusahaan kami dipercaya menjadi rekanan oleh
Dinas Pertanian, Pangan dan Holtikultura Kabupaten Muaro Jambi sebagai
Konsultan Pengawas untuk Pekerjaan Pembuatan Lahan Percetakan Sawah. Kebetulan saya
dipercaya untuk mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan keluar masuk
pengeluaran kantor yang membuat saya harus selalu mengekor kemana saja Bos akan
melakukan perjalanan bisnis, rangkap tugas….hehee…
Awalnya saya tidak diberitahu jika kami akan meninjau ke dalam hutan, karena tugas utama saya kala itu adalah mengurus administrasi untuk pekerjaan tersebut di Dinas Pertanian Kabupaten Muaro Jambi. Sebelumnya saya diwanti-wanti untuk bangun lebih pagi karena kami akan berangkat pukul 05.00 WIB pagi mengingat perjalanan yang akan kami tempuh dari Kuala Tungkal – Muaro Jambi sekitar 2 – 3 jam perjalanan. Tak terbayangkan oleh saya jika harus bangun dan mandi jam 04.00 subuh disaat orang-orang bahkan masih terlelap dengan mimpi. Info tentang Kecamatan Kumpeh - Muaro Jambi bisa dibaca disini
Kami
memang harus pandai-pandai mengatur waktu agar perjalanan kami tidak menjadi
sia-sia hanya karena terlambat atau tidak tepat waktu sehingga mengakibatkan
kami tidak dapat bertemu dengan pejabat yang berwenang dalam pekerjaan yang
sedang kami kerjakan.Tepat
jam 05.00 WIB saya, BigBos dan salah satu teman kantor pun meluncur menuju Kota
Muaro Jambi, berhubung masih menahan kantuk, sepanjang perjalanan saya lebih
banyak tidur meski sesekali akan terbangun ketika jalanan berlubang menghentak
mobil kami. Beberapa kali pula mobil kami berhenti di SPBU untuk sekedar buang
air kecil.
Jam
08.30 WIB kami sampai di Kompleks Perkantoran “Bukit Cinto Kenang” Kabupaten Muaro
Jambi, sambil menunggu Si Bapak yang ingin kami temui datang, BigBos mengajak
kami untuk mencari sarapan disekitar perkantoran tersebut. Setelahnya tanpa
banyak cerita berkas-berkas yang saya bawapun akhirnya berpindah tangan dan berproses
hingga pukul 11.00 WIB. Kemudian Bapak Pejabat tersebut mengajak kami untuk
meninjau lokasi pekerjaan yang saat itu sedang dikerjakan oleh Rekanan
Kontraktor.
Waaw….
Boleh juga nich, pikir saya. Saat itu yang terbayang adalah hamparan sawah yang
sudah dipetak-petak dan terlihat indah. Namun ketika dijelaskan oleh BigBos
medan yang akan kami lalui untuk mencapai lokasi tersebut adalah dengan berkendara
selama 2 jam dilanjutkan dengan berjalan kaki kedalam hutan selama ½ jam, nyali
saya langsung ciut seketika apalagi mengingat Blazer dan Sepatu setinggi 7 cm
yang saya pakai. Bagaimana saya bisa kesana tanpa Safety Shoes?, Tapi Bigbos
bilang saya harus tetap ikut dengan terlebih dahulu mampir ke Swalayan untuk
membeli Jeans, baju kaos dan sepatu, tadinya pengen beli Safety Shoes namun
pilihan saya berubah ke sepatu olahraga saja, lebih santai dan lumayan bisa buat
marathon di minggu pagi…., gratis pula…hahaa…
Beberapa kali mobil pun ikut ke perosok |
Setelah
berganti pakaian, kami melanjutkan perjalanan ke Desa Rukam Kecamatan Kumpeh Kabupaten
Muaro Jambi dengan lancar, namun perjalanan mulai terhambat ketika memasuki
kawasan hutan dengan jalan setapak plus lumpur hitam pekat disana-sini, bahkan
sesekali saya terjebak ke lubang lumpur yang tampak datar dengan permukaan
belum lagi nyamuk yang berdenging-denging ditelinga atau membayangkan lintah
atau ular yang tiba-tiba muncul dihadapan kami, hiiiiyyy…..
Jalan setapak menuju ke hutan |
Jalan berlumpur |
Setelah
melewati aral dan rintangan yang lumayan membuat repot orang-orang karena keikut
sertaan saya yang beberapa kali harus ditarik dari lumpur, akhirnya kami sampai
ditempat yang dituju. Dan pemandangan yang saya dapatkan sangat jauh dari
bayangan, ini benar-benar hutan yang sedang dibabat untuk dibuat lahan
percetakan sawah, bukan petak-petak sawah yang telah siap ditanami.
Cukup
lama kami disana melihat bagaimana proses batang-batang kayu dicabut dengan
alat berat dan di tebang dengan Mesin Gergaji, suara berderak-derak disana sini
oleh pohon-pohon yang berjatuhan membuat saya akhirnya mencari kesibukan
sendiri dengan bernarsis ria dengan pemandangan alam yang asri tersebut,
sesekali tanpa malu-malu saya meminta bantuan pekerja disana untuk memotret
saya, hehee…
dicabut pake alat itu loh...:) |
Bigbos (pake kupluk hitam) |
Hutan yang akan di buat lahan sawah |
Tak
terasa haripun berganti senja, agar tidak terlalu lelah dijalan kami sepakat
untuk beristirahat di Kota Jambi terlebih dahulu dan melanjutkan perjalanan
kembali ke Kuala Tungkal setelahnya. Sepanjang perjalanan saya tertidur dengan
lelapnya hingga tak sadar pukul 23.00 WIB mobil kami baru memasuki gerbang Kota
Kuala Tungkal.
Ini
benar-benar perjalanan pertama dan terakhir saya menyusuri hutan karena setelah
itu saya selalu menolak jika diajak ke lapangan, bukan karena tidak suka namun
medan yang didatangi terkadang membuat saya kelelahan setelahnya. Tapi
perjalanan ini sungguh memberikan pengalaman yang tak terlupakan buat saya.
Di Jambi masih banyak hutan yg masih perawan, ya? Ada binatang buasnya enggak tuh?
BalasHapusBanyak banget. Ada Taman Nasional Kerinci Seblat, Taman Nasional Bukit 30 dan banyak lagi....:)
Hapussejauh ini belum pernah ketemu. tapi kadang-kadang suka nampakin diri juga>
Wah baru tau nih isi hutan di pedalaman JAMBI. Yang saya tau sih JAMBI itu perkotaan. Pengalaman pertama sekaligus yang terakhir ya di Hutan. Hmmmm. Semoga semua kenangan yang baik seama di kantor lama akan menjadi catatan hidup yang sebaiknya jangan dilupakan. Selamat bertugas di tempat kerja yang baru
BalasHapusTerima kasih, Mas Asep..., gak mungkin dilupakan banyak banget kenangannya disana, hehee....
HapusJambi itu kan terdiri dari 11 Kabupaten dan 2 kota. Nah, mungkin Mas Asep seringnya ke Kota Jambi, emang udah kayak kota besar, tapi kalo di kabupaten-kabupaten nya masih asri loh hutannya. Salah satu nya ya di Kabupaten Muaro Jambi ini....
Ayo berkunjung ke Jambi....:)
wuuiiihhh seru euy.. ternyata blusukan hutan asyik juga ya mak.
BalasHapusmakasih ya sudah ikutan GA ku, sudah terdaftar sebagai peserta :)
Hhihii...kalo udah nyampe emang asyik banget, mak..
Hapustapi kalo ingat medan yang dilalui untuk mencapainya, aduuuuuhhh...ampuun..hhehehee..
secara jarang sich, mak ke hutan, beda kalo jadi anak Pencinta Alam kali ya...hehee
Jadi ceritanya blusukan ya Mak... Belum pernah ke Muaro Jambi, pemandangannya adeeeem :D
BalasHapusIya, mak sari...., seru sich, tapi aku nya yang suka gak seru sendiri...hahaaa...., tapi pengalaman yang tak terlupakan sich, mak...
HapusDimuaro Jambi juga Ada Candi loh, mak...CANDI MUARO JAMBI nama nya..., Candi nya juga di kelilingi hutan....:)
Mak Emi,saya orangnya juga jarang bepergian jauh, apalagi blusukan ke hutan.. pas perjalanan sih asik2 aja, setelah itu, capeknya ga ilang2.. hehe
BalasHapussukses ya mak untuk GA yang diikuti.. :)
Kalo saya waktu masih dikantor lama, bisa dibilang setiap hari jalan-jalan tapi masih dalam kota.
Hapuscapek nya udah gak bisa diungkap dgn kata-kata, hehee....
Makasih, mak...:)
eeeaaa..terperosok lumpur gak pa2 lah, yg penting masih bisa foto2 ya mba hehehe... keren nih off roadnya ;)
BalasHapusHahahhaaa...pas keperosok malah jerit-jerit minta cepet2 ditarik ke atas, mak..... kebayang ular ataw lintah...hiiiyy......, tapi setelahnya emang asyik bisa narsis....hehhee....
Hapus