Surat Perkenalan untukmu, Nyah…

Hi, Nyah…

Assalamualaikum,

Apa kabarmu? semoga dalam keadaan baik dan sehat-sehat saja ya, demikian juga harapanku dengan tuan besar dan si Cantik Ara. Maaf jika aku harus berkata jujur bahwa ini adalah kunjungan perdanaku ke blog mu yang nyaman dengan segudang cerita penggugah jiwa ini. Ya… aku belajar banyak setelah membaca cerita demi cerita yang kau uraikan dengan sangat menarik, indah dan mampu membuatku tersenyum bahkan tertawa terbahak-bahak.

Kata demi kata yang kau rangkai membuatku kagum sekaligus membuatku tersipu malu dengan tulisan asal-asalan yang ada di blog ku. Niatku ingin belajar banyak dari sang mantan Penyiar dan Editor ini.Tternyata segudang pengalaman sudah kau torehkan bahkan bertemu dengan tokoh-tokoh terkenal pun sudah kau jabani. Sungguh sebuah pencapaian yang bahkan aku sendiri belum pernah melakukannya diusia kita yang nyaris sama. Aahh…aku semakin malu pada diri sendiri.

Dear, Nyah…

Kutulis surat ini agar lebih bisa mengenal dirimu meski sebenarnya aku sudah mengenalmu secara tidak langsung dari bahasa-bahasa tulisanmu, sepertinya dirimu sangat ceria dan ramah ya..:) ditambah dengan keluarga kecil yang menambah sempurna hidupmu, membuatku semakin iri hingga mengiris kedalam hatiku. Doaku semoga bahagia terus Allah berikan buat kalian, doakan aku juga ya…..hehee…

Dengan niat ingin semakin mengenalmu, aku mulai kepo dengan semua tulisan-tulisanmu dan mataku langsung tersentak ketika membaca judul “Menunggu Giliran” dengan gambar pengantar yang menggetarkan jiwa, sebuah batu nisan. Cerita yang sebenarnya juga ingin aku tuliskan di blog beberapa waktu yang lalu karena mendengar kabar “kepergian” teman, kenalan, dan tetangga dengan berbagai cara yang berbeda mulai dari sakit, pergi mendadak hingga kecelakaan yang tak terelakkan. Sepertinya banyak kesamaan di kepala kita ya, Nyah….hehee…

Jika berbicara kematian, tak seorangpun rasanya akan berkata siap meninggalkan semua yang kita cintai, demikian pula saya yang masih terus bergelimang dosa meski pelan-pelan saya berikhtiar untuk terus memperbaiki diri, Insya Allah…. namun siap tidak siap kita memang harus siap, mau tidak mau tetap harus mau dan kita hanya sedang menunggu giliran yang entah kapan, “Rahasia saya donk”, gitukan Allah bilang? Duuh…Nyah…tulisanmu benar-benar mengharu biru hatiku.

Dear Nyah….,

Pasti kamu bilang aku mau cari muka yach biar menang karena dari tadi muji-muji kamu terus kan? hehee…, tapi emang begitu kenyataannya. Aku belum berbakat menjadi pengamat blog, itu masalahnya…:D Secara keseluruhan blogmu, Ciamik. Tapi jika boleh memberikan satu saran saja,  bagaimana jika setiap tulisanmu di klik gambar “ Insert Jump Break”nya ketika akan memposting biar tidak terlalu jauh kebawah jika daku ingin mencari tulisan-tulisan di “Home” mu. Suka bolak-balik scrool gegara tulisan full body yang ditampilan di Berandamu. Itu aja sich…., aku yakin kamu lebih oke dari pada aku dalam hal utak atik blog.

Segitu doank dah, Nyah....semoga Nyonyah Besar berkenan dengan surat perkenalan ini dan bersedia menjadi teman mayaku kalo bisa juga di dunia nyata ya, nyah... aamiin.. 

Sukses selalu ya, Nyah… 

  “Postingan ini diikutkan dalam Nyonya Besar Give Away”