Beberapa
hari yang lalu saya mendapat kabar tentang salah seorang rekan kerja dikantor
lama meninggal dunia. Saya benar-benar shock mendengarnya karena akhir tahun 2012
lalu saya masih bertemu dan bersenda gurau bahkan awal 2013 kemaren saya masih mendengar
kabar bahwa dia pindah kerja ke Medan. Menurut cerita teman memang ada beberapa
hal yang membuat dia memutuskan resign dan pulang kampung lalu memulai usaha
dibidang yang sama disana.
Ketika
saya bertanya apa dia sedang sakit, jawaban teman membuat saya semakin shock
karena menurutnya tak sedikitpun terlihat tanda-tanda dia sedang menderita
sesuatu dan tak pernah mengeluh sedikitpun, namun memang beberapa bulan belakangan
ia sedang mengerjakan pekerjaan yang harus diselesaikan tepat waktu dan dalam
jangka waktu yang singkat pula. Hal tersebut membuatnya sering lembur dan
menghabiskan waktunya dengan terus bekerja tanpa dibarengi istirahat yang cukup,
waktu kerjanya pun lebih sering dihabiskan di malam hari dan tidur beberapa jam
disiang hari.
Selama
bekerja di Kantor Konsultan, saya tahu persis jadwal kerja rekan-rekan terutama
yang bertugas membuat gambar rancangan ataupun yang bertugas menghitung
anggaran biaya, sepengetahuan saya mereka lebih nyaman bekerja pada malam hari hingga
menjelang subuh dalam suasana yang sunyi dan tidak terganggu oleh apapun
ketimbang siang yang penuh rutinitas. Menurut mereka kenyamanan bekerja pada
malam hari itu berbeda jika dibandingkan siang hari yang hiruk pikuk sehingga
menganggu konsentrasi mereka dalam menuangkan ide-ide yang datang.
Meski
saya tau betapa pentingnya menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, namun tak
jarang saya juga sering mengingatkan mereka untuk tidak melupakan istirahat dan
jangan terlalu lelah bekerja, karena ketika mereka mulai start pukul 20.00 –
04.00 Wib istirahat tidur hanya dilakukan beberapa jam saja setelahnya, kemudian
jam 09.00 atau 10.00 pagi mereka sudah berada di kantor kembali untuk melanjutkan
pekerjaan mereka tadi malam. Begitu seterusnya dari hari kehari, terbayangkan
berapa jam sehari mereka beristirahat? Biasanya ketika mereka lembur malam, kami
para cewek hanya sanggup menemani sampai pukul 22.00 Wib saja.
Karena
pernah bekerja selama 8 tahun di bidang ini, Saya paham betul dengan rutinitas
pekerjaan yang ada disana, jadi saya tidak menyalahkan mereka yang memakai
ritme bekerja yang berbeda dengan waktu bekerja orang-orang kebanyakan. Waktu
yang tertera dalam kontrak dengan point-point pekerjaan yang tercantum membuat
kami harus berlomba dengan waktu untuk menyelesaikannya.
Saya
jadi teringat akhir tahun 2013 kemaren, dalam jangka waktu 2 minggu kami harus
menyelesaikan sekian banyak pekerjaan mulai dari membuat Laporan Kemajuan
Pekerjaan (LKP), menyiapkan sekian puluh buah dokumen untuk termyn, Back up Data, Justifikasi
Teknis hingga perubahan-perubahan yang terjadi selama proses pekerjaan (CCO).
Kami harus menyelesaikan sekian banyak pekerjaan tersebut dalam waktu bersamaan
dan dalam waktu hanya 2 minggu hingga tanggal 31 Januari 2013. Dengan 5 orang personil
yang ada kami pun harus ekstra lembur mengerjakan semuanya hingga sampai
menginap berhari-hari dikantor. Pernah saya tulis di " Bekerja itu menyenangkan, Bukan? "
Oh
ya, ingat Mita Diran? seorang copywriter yang diberitakan meninggal setelah bekerja
secara berlebihan selama 30 jam, dan saya yakin hari-harinya pasti berkutat
dijam kerja yang sama setiap hari. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana bisa
ia bekerja tanpa istirahat seperti itu, saya saja kadang jika sudah kelelahan
online hingga jam 01.00 atau jam 02.00 malam, kepala, mata, dan leher saya
sudah mulai terasa sakit hingga berhari-hari, apalagi jika tidak dibayar dengan
tidur siang, badan terasa teramat lelah dan tidak bergairah serta pusing-pusing
yang terus mendera.
Istirahat
yang cukup sangat dibutuhkan oleh tubuh kita untuk kembali segar saat memulai
beraktifitas. Akan saya share beberapa tweet dari @Blogdokter yang berbicara tentang
betapa pentingnya istirahat yang cukup dan bukan menggunakan stimulan atau suplemen
penambah tenaga.
- Linimasa masih ramai tentang pekerja yang meninggal setelah bekerja secara berlebihan selama 30 jam. Dampak kurang tidur sudah kerap saya bahas
- Jangan pernah mengabaikan tidur dan istirahat karena tubuh butuh waktu untuk memulihkan kondisinya setelah beraktivitas.
- Mengonsumsi stimulan hanya akan 'menipu' kondisi tubuh yang sebenarnya, ini sangat sangat berbahaya.
- Dengan stimulan tubuh seakan akan tetap kuat tetapi sebenarnya sudah berada diluar batas kemampuannya
- Bagian tubuh yang paling menderita saat kita mengonsumsi stimulan berkafein adalah jantung karna dipaksa kerja berlebihan
- Stimulan memaksa jantung mengirim oksigen ke otak secara berlebihan sehingga otak tetap cemerlang untuk begadang dan bekerja.
- Begitu jantung kepayahan karena dipaksa bekerja oleh stimulan, timbul lah hal-hal yang tidak diinginkan.
- Dengan tidur yang cukup, makan makanan yang sehat bergizi seimbang dan olahraga rutin, kita bahkan nggak butuh stimulan.
- Capek dan lelah itu artinya tubuh memerintahkan kita untuk istirahat. Jangan pernah mengabaikan perintah ini.
Saya
juga sudah berkomitmen pada diri saya untuk tak lagi mengabaikan waktu istirahat,
tak dipungkiri era sekarang social media sudah mengubah banyak sekali perilaku kita
tanpa kita sadari. Waktu istirahat yang terbuang percuma hanya karena sedang mengintip
status facebook teman, tidur larut malam hanya karena keasyikan berchat ria atau
kelelahan karena seharian otak terforsir untuk merangkai kata demi kata. Semoga
ini bisa mengingatkan kita bahwa pekerjaan memang penting namun istirahat jauh
lebih penting untuk menjaga kesehatan kita.
Jangan menggunakan stimulan atau doping. Jika tubuh sdh terasa lelah, istirahat saja. Nt bisa dilanjut lagi, h-hee...
BalasHapusbener banget tuch...:)
HapusBener mbak, sy dulunya jg suka begadang, tapi begitu lihat teman2 sy ada beberapa yang meninggal karena begadang, sy jadi mengurangi waktu begadang sy. Seingat sy dulu ada tips waktu tidur dan yang sampe skrg sy ingat klo jam 3 pagi kita dlm keadaan msh begadang itu artinya paru2 kita akan terganggu, tapi beda lho dg bangun jam 3 untuk tahajjud? Intinya jaga kesehatan lah
BalasHapusSkrg emang beda sm dulu. Klo skrg kt Jdi lebih sering begadang krna buka sosmed sampe ketiduran. Saya suka bgitu soal y...hehe
HapusYang 30 jam non stop dan meninggal itu bikin shock ya mak ... benar2 tubuh harus dikash haknya ...
BalasHapusBanget, mak... Ini bisa jadi peringatan bwt kita .....:)
Hapusmemang istirahat itu perlu tp yang lebih penting adalah kualitas tidur hehe.. (brasa iklan springbed aja nih saya hahaha)
BalasHapusSetuju, mbak... Saya jg kdg suka gak nyenyak tidur y. Pas mo subuh bru trasa lelap , tpi musti bangun. Imbas y kepala jdi sakit...
Hapusistirahat yang cukup mbak biar tubuh ini selalu sehat dan ceria :)
BalasHapusSiiip...walau hobby nulis tetep ja ingat istirahat y...hehe
HapusSelain dapat meningkatkan stamina, istirahat yang cukup juga dapat menjernihkan pikiran yang sebelumnya sumpek. Saya yang belum bekerja saja merasakan itu. Tetap semangat, Mbak.
BalasHapusBetuuul...betul..., semangat bwt km jg yaa...
HapusAku juga punya teman Mak yg kerja di konsultan arsitektur... dia sering banget lembur.
BalasHapusApalagi dia masih single... jadi baginya bekerja adalah hiburannya dalam membunuh sepi.
Aku kok jadi kuatir ya... kalau dia tiba2 sakit dan mengalami hal spt kisah di atas.
Teman-teman ktr saya jg rata-rata single makanya mrk lembur Santai aja ampe gal pulang2. Klo dkantor saya pling crewet sma mrk.. He he..., sebaik y dikasih saran aja ketemannya. Mak...
Hapus