Terkadang,,,
berbagai peristiwa pahit dalam hidup meninggalkan bekas kegetiran yang mendalam
hingga seakan-akan menembus ruas-ruas tulang rusuk.
akibatnya,,,
segala harapan dan cita berubah menjadi mata air yang kering, tak mampu menyiram jiwa
dengan berbagai inspirasi dan semangat berkreasi apalagi membersihkan luka yang teramat pahit itu.
Semua yang kita rasakan,,
ibarat angin yang kering pula, tidak memberi kepada kita, kecuali sekedar tiupan angin yang dingin, kaku disertai debu.
dan kata-kata, bagaikan pisau........
meski seandainya ia tidak membunuh, tetapi ia menakutkan..
Lalu apakah karenanya kita membuka diri untuk setiap penghinaan dan pencela??????????
bersikap ridho pada takdir adalah jalan yang harus ditempuh
lebih tawakal dan berserah diri, mungkin akan bisa membuat hidup lebih "BAHAGIA......"
berbagai peristiwa pahit dalam hidup meninggalkan bekas kegetiran yang mendalam
hingga seakan-akan menembus ruas-ruas tulang rusuk.
akibatnya,,,
segala harapan dan cita berubah menjadi mata air yang kering, tak mampu menyiram jiwa
dengan berbagai inspirasi dan semangat berkreasi apalagi membersihkan luka yang teramat pahit itu.
Semua yang kita rasakan,,
ibarat angin yang kering pula, tidak memberi kepada kita, kecuali sekedar tiupan angin yang dingin, kaku disertai debu.
dan kata-kata, bagaikan pisau........
meski seandainya ia tidak membunuh, tetapi ia menakutkan..
Lalu apakah karenanya kita membuka diri untuk setiap penghinaan dan pencela??????????
bersikap ridho pada takdir adalah jalan yang harus ditempuh
lebih tawakal dan berserah diri, mungkin akan bisa membuat hidup lebih "BAHAGIA......"
Biarkan orang lain berkata apa aja tentang diri kita mbak, kalo orang mencela berarti mereka iri dengan kita. soal bahagia itu sudah pasti pilihan kita :)
BalasHapusYuppz.... lebih baik fokus pada diri sendiri aja ya...hheee.....
Hapusthanks ya, yu...welcome back ..:)
kadang kita harus tutup telinga dr para pencela ya Mbak :)
BalasHapusHehehee....bener banget, seperti ittu lebih baik, :)
Hapus