Perhelatan akbar penerimaan
CPNS 2013 akan segera dimulai, Kementerian, Lembaga hingga Pemerintah Daerah pun telah
mengumumkan persyaratan hingga batas waktu penerimaan berkas lamaran. Dari
beberapa lowongan yang telah dibuka, penerimaan berkas lamaran dibuka hingga
akhir Bulan September 2013, sementara tesnya sendiri akan dilaksanakan sekitar
bulan Oktober 2013. Dari info yang beredar rencananya tes akan dilaksanakan secara
serentak diseluruh wilayah Indonesia.
Masyarakat
tentu saja menyambut gembira berita ini, bahkan lulusan SMU, S1 dan S2 yang
berniat mengikuti tes sudah mulai terlihat mengurus persyaratan seperti : Kartu
kuning, SKCK dan Surat Keterangan Sehat, dan tentu saja dengan harapan “LULUS”
menjadi Pegawai Negeri Sipil” idaman.
Tak terkecuali Propinsi Jambi yang tahun inipun ikut melaksanakan Penerimaan CPNS 2013, meskipun tak merata dilaksanakan oleh diseluruh Kabupaten melainkan hanya beberapa Kabupaten seperti : Kabupaten Batanghari, Kabupaten Bungo, Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Tebo, Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh, sementara yang tidak melaksanakan adalah Kota Jambi dan Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Kabupaten Merangin, Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan Kabupaten Muaro Jambi. Tentu saja dengan tidak dibukanya dikabupaten-kabupaten tersebut membuat kecewa para calon pelamar dari daerah ini, apalah daya sepertinya hanya bisa mencoba mengadu nasib ke Kabupaten tetangga.
Namun dibalik kabar gembira tersebut, terselip berita yang tidak
mengenakkan dan menciutkan nyali para calon pelamar yang ingin mengadu untung
bahkan ada yang sudah ingin mundur dan tidak berniat ikut.
Loh
kenapa?
Seperti
yang sudah-sudah, perhelatan seperti ini sering dimanfaatkan oleh segelintir
oknum untuk mengeruk keuntungan dari harapan dan impian para pelamar. Dari
informasi yang beredar belakangan ini, seseorang yang ingin menjadi PNS harus
menyediakan uang yang bervariasi sesuai dengan tingkat pendidikan pelamar, dan
yang dikeluarkan tidak tanggung-tanggung mencapai ratusan juta rupiah. Untuk tamatan
SLTA sederajat harus menyediakan uang berkisar antara 50 – 70 Juta, sementara
S1 antara 80 – 150 Juta bahkan ada yang ditawarkan hinga mencapai 200 juta. Fantastis
bukan?? hingga muncul anekdot yang menjadi wacana dimasyarakat “kalo
gak punya tas jangan coba-coba ikut tes”.
Untuk
mereka-mereka yang memiliki uang tentu saja bukan masalah namun bagi mereka-mereka
yang berharap lulus dengan mengandalkan kepandaian saja hanya bisa gigit jari
dan menjadi penonton saja bahkan mungkin seumur hidup impian menjadi PNS tinggallah
impian. Bahkan mereka-meraka yang memiliki otak yang cerdas dan berharap bisa
mengubah hidup menjadi lebih baik dengan menjadi abdi negara hanya bisa tertunduk
lesu dan tak ingin terlalu berharap hanya karena tak mampu membayar Sementara
mereka yang memiliki uang bisa tertawa dengan bangga. Apakah tidak ada yang
benar-benar lulus dengan murni tanpa harus membayar? ADA!! namun rasanya hanya
10-20% saja itupun hanya faktor lucky (issu yang beredar di masyarakat, tapi entahlah….)
Yang
lebih ironis, tak seorangpun bisa membongkar praktek ini meski sebenarnya
mereka tahu hal tersebut ada disekeliling mereka bahkan sebagian mengalaminya,
namun karena saling membutuhkan mereka hanya mampu diam dan terkesan
membiarkan. Simbiosis mutualisme yang salah bukan? karena itu, jika masih ada
praktek sogok menyogok mulai dari awal penerimaan seperti ini jangan pernah
berharap Indonesia bebas dari korupsi. tidak akan pernah!!!!!!!
Kalo saya sekolah kedinasan sih, jadi udah tes CPNS duluan bulan lalu dan nggak ada sogok-sogokanannya... Dan nggak ada persaingan juga, asal nilainya di atas passing grade pasti lolos. Hehe.
BalasHapusAgak prihatin juga sama sogok-sogokan gitu. Suka nggak paham kenapa orang sampe rela nyogok buat jadi PNS. I mean, gaji PNS itu nggak seberapa kalo dibanding gaji di perusahaan swasta. Bayar berpuluh-puluh juta, balik modalnya kapan?
Plus nya kedinasan gitu ya, mbak..., gak was-was lagi, hehee....,,
Hapuskatanya PNS menjamin masa depan dan kerjanya juga santai beda sama swasta yg punya deadline and setiap saat was-was dengan PHK dan lain sebagainya meski ada perbedaan salary tetep aja PNS menjadi impian......hehee..
Wah mbaa aku sudah berkali-kali ngikut CPNS, tetep saja Nihil..ya udah banting stir deh, Tapi emang rumornya begitu, kalau tahu jalkur koneksi tepat jadilah CPNS untung-untungan. Faktanya adalah teman2 di sekitarku :)
BalasHapusSama, mbak...aku juga udah beberapa kali coba, gak punya duit ya gitu dech,, temen yg punya duit udah dari kapan juga udah jadi PNS,, gitu decchhhh.....
Hapusudah jadi rahasia umum kyknya ya mak..aku tiga kali ikut juga belum nyantol juga hihihi
BalasHapusYoi banget, mak....hehee....,, mau coba lagi taon ini??? siapa tau lolos,, hehee.........
Hapusjangan lolos mak, tapi lulus....hehehe
BalasHapusooh, iya, LULUS ...aamiin...hehee...
Hapus